Mohon tunggu...
Antonius Novinanto
Antonius Novinanto Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pasca Sarjana

Hidroponik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kimia Tanah pada Lahan Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L)

10 Juli 2023   02:21 Diperbarui: 10 Juli 2023   12:37 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Unsur P dalam tanah berasal dari proses disintegrasi mineral yang mengandung P seperti apatit dan dekomposisi bahan organik. Umumnya kelarutan senyawa P anorganik maupun P organik terjadi sangat rendah sehingga hanya sebagian kecil P tanah yang berada dalam bentuk tersedia (P tersedia). Kandungan P dalam lahan dipengaruhi oleh bahan induk (batuan/mineral) yang miskin unsur P dan kandungan P dalam bahan organik juga rendah serta kondisi pH tanah yang rendah sehingga kelarutan Al yang tinggi menyebabkan P menjadi tidak tersedia. Pada tanah masam, P larut akan bereaksi dengan Al dan Fe dan oksida oksida hidrous lainnya dan membentuk senyawa Al-P dan Fe-P kurang larut sehingga tanaman tidak bisa menyerap P (Rahmi dan Maya. 2014).

E. Kation Kation Basa

Kondisi tersebut dipengaruhi oleh rendahnya kation-kation basa pada batuan/mineral penyusun tanah dan tingginya curah hujan yang dapat menyebabkan kation-kation basa mengalami pencucian. Tanah yang masih muda mengalami pelapukan belum lanjut dan pencucian relatif kecil terjadi sehingga kation basa seperti Ca dan Mg banyak berada pada permukaan koloid namun apabila pelapukan terus berlanjut dan tanah mengalami pencucian yang besar karena curah hujan yang tinggi maka jumlah kation-kation basa akan berkurang dan mineral yang mengandung kation-kation basa akan lenyap karena pencucian. Faktor lain yang mempengaruhi jumlah kation-kation basa pada tanah adalah karena tanaman dan tumbuhan yang terangkut panen dan tidak dilakukan pengembalian kation basa melalui pemupukan ataupun pengapuran sehingga jumlah kation-kation basa dalam tanah menjadi rendah (Rahmi dan Maya. 2014)

F. Kapasitas Tukar Kation (KTK) 

Rendahnya KTK tanah disebabkan oleh partikel penyusunan tanah yang didominasi oleh fraksi pasir yang memiliki luas permukaan koloid yang kecil sehingga menyebabkan rendahnya KTK tanah. Selain itu rendahnya pH tanah mempengaruhi jumlah KTK tanah. Besarnya KTK tanah dipengaruhi oleh sifat dan ciri tanah tersebut seperti pH tanah, tekstur atau jumlah liat dan jenis mineral liat serta bahan organik (Rahmi dan Maya. 2014).

G. Kejenuhan Basa (KB) dan Kejenuhan Aluminium

Berdasarkan hasil penelitian Rahmi & Maya (2014) diketahui bahwa nilai kejenuhan basa (KB) berkisar antara 10,23 87,80 % dan tergolong sangat rendah sampai sangat tinggi serta kejenuhan Al berkisar antara 12,20 86,61 % dan tergolong rendah sampai sangat tinggi. Kejenuhan basa menggambarkan proporsi nisbi basa yang dapat dipertukarkan pada koloid tanah. Pada tanah di daerah yang telah mengalami pelapukan lanjut, sebagian besar dari komplek pertukaran pada permukaan koloid diduduki oleh kation Al. Persen KB merupakan perbandingan antara jumlah miliekuivalen kation basa dengan miliekuivalen KTK, bila KB tanah tergolong rendah, maka kation Al merupakan kation (Rahmi dan Maya. 2014)

 

  • Syarat Tumbuh Tanaman Kentang

            Untuk melakukan budidaya tanaman kentang diperlukan lingkungan yang sesuai. Dataran tinggi atau daerah pegunungan dengan ketinggian 1000-3000 mdpl merupakan daerah yang cocok dalam melakukan budidaya tanaman kentang. Sedangkan pada dataran medium, tanaman kentang dapat tumbuh pada ketinggian 300-700 mdpl. Sementara keadaan iklim yang sesuai yaitu pada suhu rendah (dingin) dengan suhu rata-rata harian berkisar antara 15-20 derajat celcius. Kelembaban udara yang dibutuhkan berkisar 80-90% dan mendapatkan sinar matahari cukup (moderat) dan curah hujan berkisar 200-300 mm per bulan atau rata-rata 1000 mm selama pertumbuhan (Putro Andry. 2010).

Sumber :

Putro, Andry Tyas Asmoro Marthery. 2010. Budidaya Tanaman Kentang (Solanum tuberosum. L) Diluar Musim Tanam. Skripsi. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Solo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun