Mohon tunggu...
Antonio Richardo Simanungkalit
Antonio Richardo Simanungkalit Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Alumni Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Perjuangan Berat Arsenal di Babak 16 Besar Liga Champions 2014/2015

1 Maret 2015   20:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:19 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Pada leg 1 babak 16 besar Liga Champions 2014/2015, Arsenal terpaksa mengakui kedigdayaan AS Monaco. AS Monaco membalikkan prediksi kebanyakan orang bahwa mereka akan takluk di Emirates Stadium dengan kemenangan 3-1 di Emirates Stadium. Pada pertandingan tersebut, Arsenal tampil dominan dengan menguasai ball possesion sebesar 55% berbanding 45% milik AS Monaco. Namun serangan Arsenal dikatakan tidak efisien dengan 14 shots, namun hanya 4 yang berbuah shots on target dan hanya 1  gol yang dihasilkan Oxlade Chamberlain. Mari kita bandingkan dengan AS Monaco dengan 10 shots, menghasilkan 7 shots on target dan berbuah 3 gol. Masing- masing dihasilkan Geoffrey Kondogbia, Dimitar Berbatov, dan Yannick Ferreira Carrasco.

Hal yang menurut penulis soroti adalah ketidakseimbangan Arsenal pada lini tengah. Dalam starting line up, Arsenal "hanya" mengandalkan 1 defensive player yaitu Francis Coquelin. Dan menghadirkan 4 pemain bernaluri menyerang yaitu Santi Cazorla, Mezut Oezil, Alexis Sanchez, dan Danny Wellbeck. Hal tersebut melahirkan banyak ruang kosong untuk dieksploitasi pemain AS Monaco. Bisa dilihat dari proses gol jarak jauh Kondogbia (assist Joao Moutinho). Gol pertama tersebut berawal dari terlambatnya cover lini tengah yang langsung dimannfaatkan dengan baik oleh Kondogbia.

Gol kedua AS Monaco berasal dari counter attack Martial yang melakukan solo run. Sialnya hanya tinggal Mertesacker di lini pertahanan Arsenal. Sedangkan di sisi lainnya Dimitar Berbatov tidak mendapat penjagaan. Martial lalu menyodorkan bola ke Berba. Dengan sedikit sprint, Berba tanpa ampun langsung menyontek bola dengan keras.

Gol ketiga AS Monaco lahir dari kesalahan Chamberlain dalam penguasaan bola. Bolanya terebut oleh Fabinho. Fabinho pun mengoper bola ke pemain pengganti Carrasco yang langsung melakukan sprint dengan kosongnya lini pertahanan Arsenal. Dengan 1 plessing, gawang Ospina koyak untuk ketiga kalinya di malam itu. Malam yang sangat berat bagi Wenger, para pemain, dan para supporter.

Untuk lolos ke babak 8 besar Arsenal harus menang dengan selisih 3 gol pada leg kedua di Stade Louis II kandang AS Monaco. Peluang memang tipis namun bukan tertutup! Hal- hal yang patut dibenahi menurut Penulis adalah:


  1. Lini tengah yang seimbang. Lebih baik Wenger menggunakan 2 defensive player yang tetap bisa mengalirkan bola dengan baik. Coquelin dan Arteta bisa menjadi solusi. Ramsey dan Rosicky menjadi bahan pertimbangan. Di depan 2 defensive player Arsenal bisa menggunakan Oezil sebagai playmaker dan Alexis di sisi kanan dan Cazorla di sisi kiri. Pada pertandingan pertama Wellbeck tidak bermain maksimal. Walcott bisa menjadi supersub.
  2. Lini pertahanan yang fokus. Pada pertandingan pertama lini pertahanan Arsenal sangat buruk. Gibbs dan Bellerin tidak disiplin untuk menjaga sektor wing. Sehingga meninggalkan banyak ruang kosong.
  3. Variasi serangan. Arsenal harus melakukan banyak variasi serangan dengan melakukan banyak throw pass.


Semoga Arsenal dapat melakukan mukjizat di leg 2 nanti. Aminn!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun