Mohon tunggu...
Antonio Marcell Janova
Antonio Marcell Janova Mohon Tunggu... Editor - Pelajar

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjalin Toleransi dalam Keberagaman

19 November 2024   21:47 Diperbarui: 20 November 2024   00:22 1298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

              Pengalaman lain  yang paling berkesan menurut siswa-siswa Kolese Kanisius dalam kegiatan ekskursi adalah ketika mereka diajak untuk turut serta menjalankan ibadah puasa bersama para santri. 

Dalam kegiatan ini, siswa-siswa Kanisius mengikuti sahur pada pukul 3 pagi, sebuah aktivitas yang dianggap tidak biasa bagi mayoritas siswa yang beragama Katolik atau Kristen. 

Kegiatan sahur ini menjadi tantangan tersendiri karena mereka harus menyesuaikan diri dengan jadwal baru dan pola makan yang berbeda. Namun, pengalaman ini secara langsung memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan sehari-hari di pondok pesantren, sekaligus memperkuat rasa toleransi dan hormat terhadap tradisi Islam yang dijalankan oleh para santri.

             Melalui kegiatan ekskursi ini, tercermin bahwa toleransi bukan hanya sekadar konsep abstrak, melainkan sikap nyata yang harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Hidup bersama dalam keberagaman, seperti yang dilakukan selama live-in di pondok pesantren, membuktikan bahwa perbedaan agama, budaya, dan kebiasaan tidak menjadi penghalang untuk saling menghormati dan menjalin persaudaraan. 

Pengalaman berbagi makanan, mengikuti sahur, hingga menyaksikan langsung keseharian santri, menjadi pelajaran bahwa toleransi bukan hanya tentang memahami, tetapi juga merasakan kehidupan dari sudut pandang orang lain. Seperti yang dikatakan Mahatma Gandhi, "Our ability to reach unity in diversity will be the beauty and the test of our civilization."

              Toleransi memberikan jalan bagi terciptanya harmoni dalam keberagaman. Dengan mempraktikkan sikap ini, masyarakat dapat memperkuat persatuan dan mengurangi potensi konflik yang timbul akibat perbedaan. 

Ekskursi semacam ini menjadi pengingat bahwa kebersamaan yang dilandasi penghormatan terhadap perbedaan akan melahirkan rasa saling percaya dan solidaritas. Di tengah tantangan keberagaman yang dihadapi Indonesia, toleransi adalah kunci untuk menjaga keutuhan bangsa, serta memastikan bahwa masa depan yang damai dapat tercapai.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun