Masharto Alfathi                                    Â
Layang-Layang Putus, Buku KaryaLayang-layang putus adalah novel karya Masharto Alfathi yang diterbitkan pada tahun 2005. Novel ini bercerita tentang perjuangan beberapa orang difabel dalam menuntut hak yang sama dengan orang-orang non-difabel. khususnya dalam hal pendidikan, pekerjaan dan cinta.
Di sini saya menggunakan analisis sastra dan masyarakat. Karena dianggap sangat berkaitan dengan kehidupan sosial bermasyarakat. Tujuannya untuk melihat dan mengetahui bagaimana sudut pandang masyarakat terhadap kaum difabel.
Kaum difabel dianggap sebagai orang-orang yang memiliki keterbatasan. Sering kali mereka dianggap lemah dan tidak mampu. Kaum difabel sering kali mendapat perlakuan tidak adil dan didiskriminasi. Hal ini tergambar jelas dalam novel layang-layang putus, bahwa orang-orang difabel masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat.
Dalam novel tersebut diceritakan kehidupan orang-orang difabel. Tokoh utama dalam novel ini adalah Yoyok, seorang pemuda difabel yang memiliki kecerdasan dan bakat yang luar biasa.
Yoyok terlahir dari sebuah keluarga yang sederhana, ayahnya bernama Marto Klowor beserta ibunya. Â Dia memiliki seorang kakak bernama siti dan adiknya bernama Nawang. Sebagai anak laki-laki satu-satunya dialah yang menjadi harapan orang tuanya.
 Namun apadaya keadaan tidak sesuai harapan. Oleh karena kekurangan yang dimilikinya, orang tuanya tidak memiliki pengharapan yang besar terhadapnya. Lemahnya kondisi fisik yang dia miliki, membuatnya tidak mampu melakukan pekerjaan yang berat.
Setelah tamat dari SMA, dengan berani Yoyok menanyakan kepada Bapaknya, bolehkah saya kuliah? mengingat zaman sekarang, ijazah SMA tidak laku lagi. Sambil menghelakan nafas bapaknya berkata “duit darimana, le? Bapakmu hanya pedagang kaki lima. Tak bisa membiayaimu.
 Terlihat sangat jelas perjuangan yoyok yang gigih memperjuangkan pendidikan dengan keterbatasan yang dimilikinya. Akhirnya dia menempuh kuliah di UGM kampus ternama di Yogyakara. Meskipun orang tua tidak begitu menyetujui keinginan yoyok oleh karena faktor ekonomi yang tidak mencukupi jika harus membiayai kuliah Yoyok.
Namun meskipun terlihat tidak mampu, orang tua nya tidak melepaskan begitu saja. Mereka tetap mengusahakan agar bisa membiayai pendidikan serta memenuhi kebutuhan hidup Yoyok.
Meskipun Yoyok menyandang sebagai seorang difabel, tidak menghalangnya untuk merasakan dunia percintaan. Sosok Hesti sebagai wanita non-difabel yang berparas cantik dan sopan itu, cukup membuatnya jatuh hati. Hesti adalah teman semasa kecilnya. Besar keinginannya untuk memperisteri gadis itu.