Di Indonesia, perkembangan teknologi yang semakin pesat mengakibatkan munculnya teknologi baru buatan manusia. Teknologi ini dinamakan sebagai teknologi Artificial Intelligence atau disingkat sebagai AI. Munculnya AI tentunya memberikan pengaruh pada kehidupan masyarakat, khususnya di industri media massa.Â
Saat ini, teknologi menjadi bagian penting bagi masyarakat dalam mencari, menemukan dan menyebarluaskan informasi secara cepat. Kecanggihan teknologi turut serta menghadirkan berbagai macam platform media online yang nantinya akan digunakan sebagai media penyebar informasi. Munculnya platform media online juga memberikan dampak pada industri media massa. Dampak tersebut dapat dilihat dari bentuk transformasi yang dilakukan media konvensional menjadi media digital.Â
Perubahan media konvensional menjadi media digital mengakibatkan jurnalis harus memiliki kemampuan yang multitasking dalam menggunakan media online yang ada. Hal ini dikarenakan industri media massa akan semakin bergantung pada teknologi dan platform media online di masa depan. Berkembangnya teknologi, mengakibatkan industri jurnalisme semakin bergeser. Masyarakat tidak hanya sebagai orang yang mengonsumsi berita saja (konsumen), tetapi juga sebagai pembuat berita (produsen) layaknya seorang jurnalis.Â
Munculnya aktivitas masyarakat sebagai pembuat berita disebut sebagai Citizen Journalism atau sering dikenal sebagai aktivitas warga. Dengan kata lain, profesi jurnalis sebagai jurnalis profesional dapat terancam. Setiap masyarakat dapat mempublikasikan hasil tulisannya dalam bentuk karya, konten atau artikel di platform media online dengan bebas. Tidak hanya itu, kehadiran teknologi yang semakin pesat juga merubah pola hidup masyarakat, khususnya dalam mengonsumsi suatu berita.Â
Perkembangan jurnalisme semakin didorong dengan adanya konvergensi media dan internet. Menurut Kustiman (2022:81) seorang jurnalis dipaksa untuk dapat mempercepat proses jurnalistik tradisional dikarenakan masyarakat sekarang dan seterusnya ingin informasi real time. Informasi real time sering berkaitan dengan kecepatan. Proses kecepatan dapat dilihat dari media mana yang terlebih dahulu mempublikasikan berita terkait peristiwa yang sedang terjadi dibanding media lain. Dengan kata lain, industri media massa dapat terancam dan terpinggirkan jika terlalu lama dalam mempublikasikan berita.Â
Lalu, cara apa yang harus dilakukan industri media massa, khususnya jurnalis untuk menghadapi perkembangan teknologi di masa depan?
Perkembangan teknologi yang semakin pesat, tentunya mengharuskan industri media massa untuk memanfaatkan teknologi yang ada. Pemanfaatan teknologi mendorong industri media massa untuk melakukan sebuah inovasi yang nantinya dapat menjadi daya tarik masyarakat. Tidak hanya itu, teknologi juga dapat memberikan kemudahan bagi industri media massa. Industri media massa dapat mengakses, mencari dan mempublikasikan informasi secara cepat terkait peristiwa yang sedang terjadi di lingkungan masyarakat melalui platform media online. Pemanfaatan teknologi juga dapat menjangkau masyarakat dengan lebih luas sehingga industri media massa dapat mengetahui informasi seperti apa yang dapat menarik masyarakat.Â
Di Indonesia, perkembangan teknologi yang paling populer saat ini adalah munculnya sistem kecerdasan buatan manusia atau yang disebut sebagai Artificial Intelligence (AI). Menurut Ahmad (dalam Cahyani & Puteri, 2021:87) Artifical Intelligence (AI) adalah suatu sistem atau program yang diciptakan agar dapat meniru kecerdasan yang dimiliki oleh manusia sehingga mampu untuk digunakan sebagai penyelesaian sebuah persoalan. Munculnya AI dapat memberikan peluang dan ancaman bagi kehidupan masyarakat. Â
AI dapat membantu memudahkan aktivitas masyarakat menjadi lebih baik dan secara cepat. Tidak hanya itu, AI juga dapat memberikan rmanfaat bagi beberapa sektor bidang seperti kesehatan, transportasi, ekonomi, sosial, dan militer. Akan tetapi, kehadiran AI memberikan ancaman bagi masyarakat. Hal ini dikarenakan AI dapat mengambil ahli atau menggantikan pekerjaan manusia sehingga memengaruhi lapangan pekerjaan yang ada. Berkembangnya AI, akan menimbulkan banyaknya kasus PHK, khususnya di Indonesia sehingga mengakibatkan angka pengangguran semakin tinggi.Â
Berkembangnya AI tentunya menjadi tantangan bagi masyarakat. Masyarakat dituntut untuk mampu beradaptasi dengan kehadiran AI dengan cara meningkatkan kemampuan baru dan mengikuti pelatihan untuk dapat menggunakan AI. Â Tidak hanya itu, masyarakat juga dituntut untuk dapat berpikir secara kritis dengan memunculkan sebuah kreativitas. Penggunaan AI dapat memberikan kemajuan bagi suatu industri dikarenakan AI memiliki kemampuan yang berbeda dengan kemampuan manusia.Â
Di Indonesia, penggunaan AI sudah banyak digunakan dan dapat ditemui dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Dilansir dari databoks (2023) Aplikasi AI yang banyak digunakan di Indonesia adalah ChatGPT. Penggunaan AI juga dapat membantu industri media massa dalam mengumpulkan data, memproduksi berita dan lain sebagainya. AI diprogram secara khusus untuk mampu melakukan pekerjaan manusia dengan lebih cepat dan akurat. AI yang sudah diprogram secara khusus akan dapat bekerja secara konsisten dalam melakukan pekerjaan yang sama.Â
Pada industri media massa di Indonesia, AI mulai dimanfaatkan untuk membantu manusia dalam proses jurnalisme. Stasiun berita di Indonesia yang pertama kali menggunakan AI yaitu TV One. Pada 21 April 2023, TV One memperkenalkan Nadira, Sasha dan Bhoomi dalam bentuk avatar sebagai presenter atau pembawa berita di stasiun beritanya (Hanifa,dkk., 2023:2165). Tujuan diciptakannya presenter AI adalah untuk mengurangi kesalahan yang dilakukan oleh presenter manusia ketika membawakan sebuah berita dalam TV. Presenter AI telah dirancang sebaik mungkin untuk memberikan hasil terbaik sesuai dengan yang diinginkan oleh industri media, khususnya media TV.Â
Perkembangan AI yang semakin pesat, turut serta menghadirkan robot. Di Industri media massa, robot dari AI dinamakan sebagai jurnalisme robot. Kehadiran jurnalisme robot menunjukkan adanya perkembangan baru di dunia jurnalistik. Jurnalisme robot dapat menggantikan peran jurnalis dalam memproduksi sebuah berita. Struktur berita yang diproduksi menggunakan jurnalisme robot biasanya telah tersusun secara rapi. Tidak hanya itu, data dan materi berita juga dapat dengan mudah diperoleh dan terstruktur sehingga membantu jurnalis untuk proses produksi berita.
Jurnalisme robot pertama kali digunakan oleh situs berita online yaitu Beritatagar.id. Berita tagar berada dibawah naungan PT Lintas Cipta Media (LCM). Pada Februari 2018, Beritatagar menggunakan jurnalisme robot sebagai alat untuk memproduksi dan mempublikasikan berita. Menurut Putranto & Utoyo (2022:88) dalam menerapkan jurnalisme robot, situs Beritatagar mampu memproduksi berita secara konsisten dengan berbagai informasi yang akurat. Salah satu artikel pertama kali yang dipublikasikan oleh Beritatagar menggunakan jurnalisme robot adalah artikel terkait pertandingan sepakbola di Liga Inggris.Â
Kemudian, berita yang diproduksi biasanya akan dipublikasikan di situs website resmi Beritatagar dengan nama Robotorial. Proses produksi berita dengan menggunakan jurnalisme robot memberikan kemudahan bagi industri media massa. Hal ini dikarenakan penggunaan jurnalisme robot dapat mengurangi pengeluaran biaya produksi seperti datang langsung ke lapangan. Tidak hanya itu, jurnalis juga dapat menghemat waktu untuk meneliti data terkait informasi yang akan publikasikan dalam berita. Proses produksi juga dapat lebih cepat dengan menggunakan jurnalisme robot. Dengan kata lain, penggunaan jurnalisme robot untuk menulis berita akan terus digunakan di masa depan oleh industri media massa.Â
Penggunaan jurnalisme robot sangat membantu pekerja seorang jurnalis dalam mengumpulkan data. Data yang diperoleh biasanya merupakan data yang telah tersebar atau dari algoritma di platform media online yang ada. Hadirnya jurnalisme robot sebagai proses produksi berita menandakan bahwa berita tidak perlu dilakukan dengan bantuan jurnalis. Hal ini dikarenakan jurnalisme robot merupakan sebuah mesin computer dengan kecerdasan artificial. Munculnya jurnalisme robot tentunya memberikan dorongan bagi jurnalis dalam memproduksi suatu berita. Akan tetapi, penggunaan jurnalisme robot juga memiliki kekurangan.Â
Kekurangan dari jurnalisme robot yaitu kualitas berita yang dihasilkan cenderung bias dan tidak memiliki kode etik layaknya seorang jurnalis. Padahal, dalam industri media massa, berita harus dipublikasikan secara objektif dan bersifat kredibel. Penulisan berita juga harus berlandaskan UU Pers dengan menerapakan dan menaati kode etik jurnalistik. Tidak hanya itu, jurnalisme robot juga tidak dapat melakukan verifikasi terhadap data yang diperoleh sehingga akan menciptakan sebuah kesalahan informasi pada proses publikasi berita. Hal ini perlu untuk mendapat perhatian dan pengawasan dari industri media massa yang akan menggunakan jurnalisme robot.Â
Penggunaan AI terutama jurnalisme robot tentunya memiliki potensi besar dalam kehidupan masyarakat. Jurnalisme robot sangat membantu dalam industri media massa. Hadirnya jurnalisme robot memberikan kemudahan bagi jurnalis untuk memperoleh data tanpa harus terjun langsung ke lapangan. Hadirnya jurnalisme robot tentunya dapat mengancam profesi jurnalis dikarenakan tingkat kecepatan dan tidak memerlukan biaya yang banyak untuk memproduksi berita. Â Akan tetapi, penggunaan jurnalisme robot masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, perlu adanya kolaborasi antara jurnalisme robot dengan jurnalis sehingga kualitas produksi berita akan meningkat dengan baik.Â
Sumber:
Annur, C. M. (2023, June 26). Survei: ChatGPT Jadi Aplikasi AI Paling Banyak Digunakan di Indonesia. Databoks. Retrieved October 21, 2023, from https://databoks.katadata.co.id/index.php/infografik/2023/06/26/survei-chatgpt-jadi-aplikasi-ai-paling-banyak-digunakan-di-indonesia
Ariestyani, K. (2019). MENINJAU AUTOMATED JOURNALISM: TANTANGAN DAN PELUANG DI INDUSTRI MEDIA DI INDONESIA. Konvergensi, 1(1), 51-65.
Cahyani, A. R., & Puteri, S. M. (2021). PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG PENGGUNAAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE SEBAGAI BENTUK PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA DI INDONESIA. JURIS MUDA, 78-86.
Hanifa, Sholihin, A., & Ayudya, F. (2023). PERAN AI TERHADAP KINERJA INDUSTRI KREATIF DI INDONESIA. JOURNAL OF COMPREHENSIVE SCIENCE, 2(7), 2159-2170.
Indainanto, Y. I. (2021). Masa Depan Media Massa di Era Digital Masa Depan Media Massa di Era Digital Masa Depan Media Massa di Era Digita. JURNAL ILMIAH MUQODDIMAH: JURNAL ILMIAH MUQODDIMAH: JURNAL ILMIAH MUQODDIMAH: Jurnal Ilmu Sosial, Politik Dan Humaniora, 5(1), 24-37.
Kustiman, E. (2022). MEDIA SOSIAL DAN MASA DEPAN JURNALISME PASCA COVID-19. Dialektika: Jurnal Ilmu Komunikasi, 9(1), 77-89.
Masrichah, S. (2023). Ancaman Dan Peluang Artificial Intelligence (AI). Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora, 3(3), 83-101.
Putranto, A., & Utoyo, A. W. (2022). Praktik Jurnalisme Robot sebagai Akhir Profesi Jurnalis. JURNAL MAHARDIKA ADIWIDIA, 1(2), 86-99.
Saidah, I. (2021). MODEL INDUSTRI BISNIS MEDIA MASSA PADA ERA PERKEMBANGAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI) DI INDONESIA. LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI, 4(1), 44-59.
Widodo, Y. (2020). Jurnalisme Multimedia (1st ed.). UAJY.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H