Mohon tunggu...
Antonia Anindyanari P. N.
Antonia Anindyanari P. N. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana

Ninda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Biomonitoring dalam Mengendalikan Cemaran Kromium di Sungai Opak Yogyakarta

13 Juni 2023   05:12 Diperbarui: 13 Juni 2023   05:23 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biomonitoring penting untuk dilakukan dalam upaya pencegahan pencemaran dengan cara menilai tingkat pencemaran lingkungan, memprediksi distribusi dan dampaknya terhadap lingkungan hingga manusia secara lebih luas akibat cemaran yang ditimbulkan, serta sebagai landasan dalam mengembangkan dan mengelola lingkungan. Rekomendasi atau strategi pengelolaan serta kontrol kualitas air sungai yang dapat diusahakan dalam upaya pencegahan cemaran lingkungan, antara lain:

  • Kebijakan pemerintah mengenai regulasi industri dalam membuang limbah yang dapat mempengaruhi dan menyebabkan kualitas badan air sungai terindikasi tercemar.
  • Konservasi daerah aliran sungai (DAS) melalui biomonitoring terprogram maupun analisis SWOT sebagai strategi pengendalian.
  • Pemanfaatan sungai sesuai peruntukkan yang dianjurkan berdasarkan tipe kelasnya.
  • Pengelolaan keberlanjutan secara fisik, kimia, dan biologi (IPAL) dalam skala cakupan daerah itu sekitaran sungai itu sendiri. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau Wastewater Treatment Plant (WWTP) merupakan suatu struktur yang dirancang untuk membuang limbah biologis dan kimiawi dari air sehingga memungkinkan air tersebut tidak membahayakan lingkungan.
  • Alternatif monitoring berkelanjutan selain menggunakan jenis ikan sebagai bioindikator seperti monitoring kualitas air, kualitas sediemen, nutrient, fitoplankton, maupun monitoring kegiatan peneyebab pencemarnya (industri penyamakana kulit).

Kesimpulan

Sumber utama terjadinya pencemaran di Sungai Opak didominasi oleh air lindi dari TPA Piyungan sebagai hasil infiltrasi air hujan serta karena adanya aktivitas pembuangan limbah dari industri penyamakan kulit. Berasal dari kedua sumber utama tersebut, cemaran logam berat kromium mulai terdistribusi pada komponen lingkungan seperti ikan, padi, moluska, badan air, sedimen, dan komponen lainnya. Oleh karena potret tersebut, perlu dilakukan monitoring untuk menganalisis tingkat serta kadar pencemarannya agar dapat ditemukan strategi yang tepat untuk mengelola lingkungan terutama Sungai Opak itu sendiri. Strategi untuk lingkungan yang tercemar akan dilakukan dengan menggunakan strategi pengendalian pencemaran dengan metode SWOT serta alternatif monitoring berkelanjutan pada komponen-komponen yang berpeluang besar terdampak cemaran logam berat kromium.

Referensi

Agustina, T.E., Faizal, M., Aprianti, T., Teguh, D., Rif'at, A.M., Putra, I.G., Prayesi, M.R., Fitrializa, U. (2018). Pengolahan Limbah Logam Berat Kromium Hexavalen Menggunakan Reagen Fenton dan Adsorben Keramik Zeolit. J. Rekayasa Kim. Lingkung. 13, 60--69.

Arbi, Y., Siregar, R. (2018). Kajian Pencemaran Air Tanah Oleh Lindi Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Air Dingin Kota Padang 18, 6.

Asmadi, A., S, E., Oktiawan, W. (2018). Pengurangan Chrom (Cr) Dalam Limbah Cair Industri Kulit Pada Proses Tannery Menggunakan Senyawa Alkali Ca(Oh)2, NaOH Dan Nahco3 (Studi Kasus Pt. Trimulyo Kencana Mas Semarang). J. Air Indones. 5.

Badriyah, S., Budiharjo, A., and Widiyani, T. (2017). Uji toksisitas logam berat Cr6+ (Kromium heksavalen) terhadap histopatologi hati dan insang ikan nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner. 1(4), 736-741.

Fadilla, L. N. (2022). Tugas Akhir Sebaran Pencemaran Logam Berat Kromium Heksavalen (Cr-VI) dan Chemical Oxidation Demand (COD) pada Badan Air di Sekitar TPA Piyungan, Bantul. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.

Nair, D. S dan Kurian, M. (2018). Chromium-zinc ferrite nanocomposites for the catalytic abatement of toxic environmental pollutants under ambient conditions. Journal of Hazardous Materials. Vol. 344. 925-941. https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2017.11.045.

Nair, D. S dan Kurian, M. (2018). Chromium-zinc ferrite nanocomposites for the catalytic abatement of toxic environmental pollutants under ambient conditions. Journal of Hazardous Materials. Vol. 344. 925-941. https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2017.11.045.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun