Mohon tunggu...
Dr. Anton Dwi Fitriyanto
Dr. Anton Dwi Fitriyanto Mohon Tunggu... Konsultan - Praktisi Digital, Pakar IT, Dosen Binus University

Digitization, E-Business, SaaS, Digital Business Development. Talks about #digital #strategic, #management, #engineering, #Startup, and #ruraldevelopment

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Peran Strategis Kecerdasan Buatan (AI) dalam Pelestarian Mangrove di Indonesia

4 September 2023   11:31 Diperbarui: 4 September 2023   11:43 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

I. Pengenalan

1. Mengenal Mangrove di IndonesiaMangrove adalah salah satu ekosistem hutan hujan tropis yang tumbuh di wilayah pesisir dan estuari. Di Indonesia, negara dengan garis pantai yang panjang, terdapat sekitar 23% dari total ekosistem mangrove di seluruh dunia. Ekosistem ini memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan, mengurangi abrasi pantai, melindungi wilayah pesisir dari dampak buruk badai, dan menjadi tempat tinggal bagi berbagai jenis flora dan fauna. 

Salah satu fungsi utama hutan mangrove adalah melindungi garis pantai dari abrasi atau erosi. Akar-akar mangrove yang kuat dan cabang-cabang yang meruncing berfungsi sebagai pagar alami yang menahan gelombang laut dan sedimentasi. Dengan demikian, hutan mangrove mengurangi risiko terjadinya banjir akibat kenaikan permukaan air laut dan badai tropis. Tanpa mangrove, pantai-pantai kita akan lebih rentan terhadap kerusakan dan ancaman dari perubahan iklim.

Hutan mangrove juga menjadi rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna. Lingkungan ini menawarkan tempat tinggal yang aman dan sumber makanan bagi ikan, burung, dan berbagai makhluk laut lainnya. Banyak ikan dan invertebrata yang menghabiskan bagian awal hidup mereka di antara akar-akar mangrove sebelum mereka mencapai laut lepas. Oleh karena itu, menjaga hutan mangrove juga berarti menjaga keanekaragaman hayati yang penting.

Hutan mangrove juga memiliki peran dalam mengurangi tingkat karbon dioksida (CO2) di atmosfer. Tanaman mangrove mampu menyimpan karbon dalam jumlah besar dalam tanah dan biomassa mereka. Dengan demikian, mereka membantu mengurangi dampak perubahan iklim dengan mengurangi konsentrasi CO2 di atmosfer.

Akar-akar mangrove bertindak sebagai penyaring alami yang mampu menghilangkan polusi dari air, termasuk limbah industri dan pertanian sebelum mencapai laut. Ini membantu menjaga kualitas air laut yang lebih baik dan melindungi terumbu karang dan ekosistem laut lainnya.

Masyarakat lokal seringkali bergantung pada hutan mangrove sebagai sumber pendapatan dan kehidupan. Mereka mengandalkan ikan, kerang, dan kegiatan ekowisata yang berhubungan dengan ekosistem mangrove. Oleh karena itu, menjaga hutan mangrove juga penting untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat pesisir.

2. Tantangan yang Dihadapi Mangrove
Meskipun peran pentingnya, ekosistem mangrove di Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang mengancam kelangsungannya. Deforestasi, pencemaran air, perubahan iklim, dan pertumbuhan pemukiman manusia yang cepat adalah beberapa dari tantangan-tantangan ini. Semua tantangan ini mempengaruhi keseimbangan alam dan keberlanjutan ekosistem mangrove.

II. Peran Kecerdasan Buatan dalam Pelestarian Mangrove

3. Monitoring Lingkungan
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence atau AI) dapat membantu dalam pemantauan dan analisis kondisi lingkungan mangrove secara lebih akurat dan efisien. Dengan memasang jaringan sensor di ekosistem, AI dapat secara terus-menerus mengumpulkan data tentang parameter lingkungan, seperti suhu air, salinitas, tinggi air pasang, dan keberadaan berbagai organisme.

4. Prediksi Perubahan Iklim
AI dapat digunakan untuk mengembangkan model prediksi perubahan iklim yang dapat berdampak pada ekosistem mangrove. Dengan menggabungkan data cuaca dan oseanografi, AI dapat memberikan perkiraan yang lebih akurat tentang peningkatan suhu laut, kenaikan permukaan air laut, dan intensitas badai. Ini memungkinkan pihak berwenang untuk merencanakan tindakan mitigasi yang lebih efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun