Mohon tunggu...
anton cakman
anton cakman Mohon Tunggu... -

saya adalah seorang manusia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dunia tak Selebar Celana Kolor

22 Oktober 2013   17:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:10 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

AKU DI BERI NAMA ANTON(dunia tak selebar celana kolor bagian 1 )

Di sebuah kursi duduk lah seorang pemuda,dengan rambut lumayan bergelombang,kulitnya berwarna sawo matang,dengan jenggot sedikit panjang,sedang menikmati segelas kopi,sambil menghisap sebatang rokok,angan dan pikirannya terlihat seperti melayang menerawang jauh ke nirwana.Di dalam benak pemuda itu terbesit sebuah tanya,apakah yang ku cari di dalam hidup ini?apakah kekayaan?apakah kekuasaan?atau kah ketenaran?apakah seorang wanita yang cantik,sexy dan baik hati yang ku cari? terbesit lagi sebuah pertanyaan,untuk apakah hal itu ku cari?,yang pasti untuk kesenangan hatiku,kesenangan dan kesenangan,karena di saat menikmati apa yang ku harapkan itu ,pasti aku akan senang,pada saat aku menikmati nya. Namun kembali hatiku bergejolak,ah,berarti kesenangan itu tidak lah abadi,karena itu semua pasti bisa hilang di telan usia,.lalu apakah yang harus ku cari ? tiba-tiba,angin semilir menghembus lembut,dan seperti membawa pesan,dan membisikan pesan di telingaku, kebahagian,ya kebahagian,itulah yang ia bisikan. kebahagian bisa di dapat dalam segala kondisi,baik miskin,kaya,tua, muda, dan semua nya.

SUARA JIWA (dunia tak selebar celana kolor p 2)

Saat senyuman kebahagian dalam hatiku terasa,tiba-tiba suara handpone berdering memecah perjalanan jiwa dan hatiku tentang apa yang sebenarnya ku cari di dalam kehidupan ini.Terlihat di layar handpone hanya nomor telepon saja yang muncul tanpa nama,nomor baru ,itulah yang langsung bisa ku tangkap,ku biarkan saja tanpa ku jawab sampai akhirnya tak berdering lagi,tetapi lima menit kemudian,handpone kembali berdering,karena penasaran,ku angkat,dan terdengar suara yang begitu lembut mengucapkan salam,suaranya seperti tidak asing di telinga ini,begitu menyayat hati,menembus ke dalam relung jiwa,suara itu bagaikan suara jiwa yang begitu pilu,belum sempat berkata-kata lagi,tiba-tiba saluran terputus,entah karena di matikan,atau signal yang kurang baik........................bersambung ke p 3

HATI DAN PIKIRAN (dunia tak selebar celana kolor p 3)

Ku ingat-ingat lagi suara itu,penuh dengan perasaan,dan pikiran yang menerawang jauh,hingga ingin rasanya mengubah waktu kembali,dari masa yang lampau,agar ku kembali ingat dengan suara yang menggetarkan itu,ingin rasanya ku hubungi balik, tapi pikiran ku mengatakan jangan,peperangan pun tak terelakan antara pikiran yang mengatakan,bila dia memang ingin berniat baik,dia akan menghubungi lagi,tetapi hati kecil yang paling dalam mengatakan,suara itu seperti nya ingin menyampaikan sebuah perkara,tidak kah sebaiknya di hubungi saja.

Begitu angkuhnya diri ini,sehingga sang hati pun tidak bisa menaklukannya,akhirnya lelah pun menghampiri,ku rebahkan diri ini di kursi tempat ku duduk,yang kebetulan,adalah sebuah kursi yang cukup panjang untuk merebah kan tubuh ini...

bersambung ke p4

KETULUSAN DAN KE IKHLASAN (dunia tak selebar celana kolor p 4 )

Di tempat lain,di teras depan sebuah rumah,yang sederhana,duduk seorang wanita muda yang cantik,dengan tinggi semampai,dan memiliki leher yang jenjang,di tambah lagi dengan bibir tipis yang begitu mungil,bila tersenyum tampak manis dan begitu indahnya.

Namun keindahan dan keanggunan itu,tidak bisa menutupi,gundah yang sedang ada di dirinya,dari raut wajah nya terlihat,menyimpan beban kehidupan,sebut saja nama gadis itu Sari,dia adalah anak pertama dari tiga bersaudara,dian baru saja menyelesaikan study nya di sebuah perguruan negeri di semarang,dengan jurusan S.Pi (Perikanan dan Ilmu Kelautan),Dan kini dia bekerja di sebuah Perusahaan Listrik Negara,di suatu daerah di mana ibunya tinggal,yaitu di bagian selatan provinsi Lampung,

Sari kini menjadi tulang punggung keluarga,semenjak kedua orang tuanya memutuskan untuk bercerai,kini dia tinggal bersama ibu dan ke dua adik nya di Lampung,dan ayahnya di Semarang,segala keperluan rumah tangga sampai biaya sekolah adiknya pun,kini menjadi tanggungannya,karena ibunya hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa.

Tiba-tiba terlintas dalam pikiran sari,seharusnya,di usia ku ini,aku masih bisa bersenang –senang bersama teman-teman ku,dan tidak harus memikirkan apa yang seharus nya belum ku pikirkan,itu ,membuat sari begitu membenci ayah nya.

Namun dalam hati kecil sari,begitu menyayangi ayah nya,dia tidak ingin membenci ayahnya,walaupun ayah nya bercerai dengan ibunya di karenakan kehadiran pihak ke tiga,”aku harus tulus dan ikhlas menjalani semua ini,bukan kah hidup itu hanya sekedar menjalani,dan mengisi dengan sesuatu yang baik dan bermakna,karna aku yakin,Tuhan itu Maha Baik,dan Penyayang kepada semua manusia,IA pasti memberikan jalan yang terbaik bagi ku dan seluruh orang-orang ku kasihi,ya,tulus dan ikhlas menjalani kehidupan ini,itu lah kunci nya,”itulah kata hati sari,yang membuat bibirnya yang indah merekah,membentuk senyuman yang begitu indah...

bersambung ke p 5

TIDAK ADA YANG SAMA DI DUNIA INI (dunia tak selebar celana kolor p 5)

1382437528252997722
1382437528252997722

Kembali kepada anton yang tertidur di sebuah kursi yang terbuat dari kayu,bunyi nada panggil handphone membangunkan nya dari tidur nya,sebuah nomor asing yang muncul di layar handphone,dan nomor itu nomor yang tersebut adalah sebuah nomor yang menghubungi nya sebelum dia tertidur.

Dengan segera,lalu di jawabnya panggilan tersebut dan mengucapkan salam,lalu dibalas dengan salam lagi oleh sang penelpon,dan berkata”apakah kamu masih mengingatku?kata sang penelpon yang bersuara sangat lembut,sungguh bagai suara bidadari yang menentramkan,angan dan jiwa anton pun melayang,menebak-nebak lalu dalam hatinya berkata”apakah dia?tidak,tidak mungkin itu dia,dia tak mungkin mengingatku,lalu siapa kah yang mampu membuat hatiku bergetar kecuali dia?”

Lalu suara merdu itu membuyar kan pikiran anton yang sedang menebak-nebak suara siapa yang entah ada di mana orang tersebut berada.lalu suara itu berkata,”ini aku,nana ini aku septiana sari,apakah engkau melupakan ku?”nama itu sungguh mengejutkan,serasa tak percaya,lalu tercetus dari mulut anton karena rasa yang tak percaya,”mana mungkin ini kamu?benarkah ini kamu?”,lalu suara itu meyakin kan lagi”iya ini aku!,septiana sari”. Bagai kan melesat dengan kecepatan cahaya,angan di pikiran anton pun kembali ke masa lalu,septiana sari adalah orang pertama yang mampu menaklukan hatinya,walaupun dia bukan lah pacar yang pertama,tapi dia adalah orang yang pertama,yang membuatnya jatuh hati.Peristiwa tersebut terjadi hampir lima tahun yang lalu,anton dan septiana pernah menjalin hubungan kasih,walaupun mereka sepertinya tidak cocok,dan sungguh berbeda,tapi mereka memiliki ikatan batin yang kuat,apa yang salalah satu rasakan,dengan diam pun mereka bisa mengungkapakan kata-kata cinta. Mereka berprinsip,di dunia ini kita tidak bisa mencari yang bisa cocok dengan kita,karena Tuhan mencipkan manusia berbeda-beda,tidak ada yang sama,kita tidak akan menemukan orang yang benar-benar sama dengan kita,baik sikap,sifat,pandangan hidup dan lain-lain,kita tidak bisa memaksakan orang lain untuk menjadi seperti yang kita mau,walaupun dengan dalih,itu untuk kebaikan,apa lagi dengan dalih untuk cinta,karena cinta itu tidak memaksakan kehendak,cinta itu lemah lembut,cinta itu rela berkorban,cinta itu murah hati,cinta itu mampu tersenyum karena cinta,dan cinta itu tidak bisa di gantikan dengan apapun,karena cinta itu tidak akan hilang walaupun dunia ini lenyap,karena cinta itu adalah sumbernya adalah di dalam hati,cinta yang tulus,cinta tanpa balasan dan pamrih,dan cinta itu tidak bisa di definisikan.. bersambung ke p 6

HATI MEMBUAT YANG SEDERHANA MENJADI ISTIMEWA (dunia tak selebar celana kolor p 6

13824371621529427051
13824371621529427051

“Apa kabar?”suara lembut itu kembali terdengar,seperti kelu lidah ini,serasa tak mampu berkata,dengan gugup ku jawab,”baik gimana denganmu?”,lalu septiana sari sang pemilik suara itu menjawab hal yang sama,obrolan pertama yang begitu canggung,akhirnya dikit demi sedikit terkikis hilang lah rasa canggung itu,obrolan ringan tapi terasa sangat berbeda,sekdar bertanya kabar,aktivitas,dan lain-lain,tapi terasa seperti sangat istimewa,itu lah kekuatan hati,hal sederhana pun mampu menjadi berharga.

Hati bertemu dengan hati,jiwa saling menyapa,pikiran melambung tinggi,seperti ada suatu rasa yang tidak mampu di ungkapkan,kenyamanan yang mengalir seperti sungai yang begitu deras mengalir,serasa tak mampu untuk membendung,sehingga rasa yang telah hilang datang lagi dengan meledak-meledak,

Cinta lama bersemi kembali,mungkin kah itu terjadi..?

bersambung ke p 7

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun