Mohon tunggu...
Anton Sujarwo
Anton Sujarwo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku, Freelancer, Content Writer, Pengajar Kelas Literasi

Saya suka mendaki gunung disamping menulis. Saya juga mengajar untuk Kelas Menulis Online dan menjadi teman belajar bagi siswa-siswa di sebuah Madrasah Aliyah. Tulisan saya tentang dunia penulisan dapat dilihat di: www.penulisgunung.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Terpecahkan! Rekor 30 Tahun Pendakian Solo Eiger North Face oleh Laura Tiefenthaler

8 April 2022   13:27 Diperbarui: 8 April 2022   13:42 2669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: www.arcopodojournal.wordpress.com

Sumber foto: Planet Mountain
Sumber foto: Planet Mountain

Dengan pencapaian yang dibukukannya ini, Laura Tiefenhaler telah menempatkan namanya sebagai pendaki perempuan kedua di dunia yang berhasil menyelesaikan pendakian Heckmair Route secara solo setelah Catherine Destivelle. Dalam catatan waktu, ia lebih hemat 2 jam dibandingkan Destivelle.

Namun membandingkan durasi pendakian kedua wanita hebat ini juga bukan hal obyektif. Antara Destivelle dan Tiefenhaler ada banyak perbedaan yang harus dilihat pula secara adil. Tahun 1992 ketika Catherine Destivelle mengukir namanya abadi di Eiger North Face, kemajuan alat pendakian masih belum sehebat sekarang.

Laura Tiefenhaler masih berusia 25 tahun, berprofesi sebagai dokter dan membuka praktik umum seperti dokter lainnya. Hobinya adalah mendaki gunung, tapi tetap ia memberikan porsi pada hobi itu sebagai sebuah hobi saja. Seperti katanya 'just for fun'.

Dan ini adalah yang membuatnya istimewa. Setidaknya itu yang dikatakan oleh Garibotti.

"Laura Tiefenhaler istimewa karena pendakiannya sama sekali bukan untuk sesuatu yang biasa terjadi (untuk sukses, rekor, atau tuntuan sponsor). Laura sangat berkomitmen, tapi sangat jelas ia melakukan hanya untuk sebuah kesenangan. Ia sangat netral dan sangat rendah hati"

...

Selamat untuk Laura Tiefenhaler.

Kita berdoa pula ada juga srikandi Indonesia yang membuat pencapaian serupa di masa depan.

Referensi: Arcopodo Journal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun