Gunung Kailash telah menjadi rumah bagi banyak misteri paling tinggi di Himalaya. Gunung ini menjadi tempat paling suci dalam kepercayaan masyarakat Tibet, Hindu dan juga Jain. Di atas gunung ini, diyakini sebagai tempat bertahtanya dewa Siwa. Â Sementara kepercayaan Jain menyebutkan jika Kailash adalah tiang langit yang menjadi jalan dewa tertinggi mereka untuk mencapai nirwana.
Hal yang unik dan misterius dari gunung Kailash adalah posisinya yang selalu berpindah-pindah. Sebelum pendakian ke puncaknya dilarang secara umum, gunung Kailash telah mendapat kunjungan beberapa ekspedisi pendaki gunung yang ingin mencapai puncaknya. Nah, tahukah Kamu apa yang terjadi dengan para pendaki tersebut?
Para pendaki yang mencoba mendaki gunung Kailash itu mengatakan jika posisi gunung itu selalu berubah-ubah. Bahkan saat mereka mencapai punggung gunung, mereka juga kehilangan arah untuk mencapai puncaknya.
Hingga sekarang puncak sesungguhnya dari gunung Kailash tidak pernah diketahui dan ketinggian rincinya juga belum pernah diukur secara mendetail.
Sarang Harimau Paro Taktsang
Misteri di Himalaya tidak hanya terdapat pada peta gunung Himalaya dengan puncaknya yang memutih dan tertutup es atau salju saja. Namun di tebing-tebing yang lebih rendah, misteri dan hal-hal aneh pun banyak yang terjadi.
Nah, salah satu hal misterius yang sampai sekarang masih membingungkan adalah sebuah tempat yang dinamakan Paro Taktsang Tiger Nest, atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Sarang Harimu Paro Taktsang.
Menurut legenda yang beredar dalam masyarakat di pegunungan Himalaya, Sarang Harimau Paro Taktsang berasal dari tempat pertapaan Guru Padmasambhava yang membangun tempat itu pada kisaran tahun 1692 masehi. Saat itu, sang guru bertapa ke dinding dengan cara terbang dan di sana ia kemudian bertapa di atas punggung seekor harimau.
Untuk mencapai dinding Paro Taktsang Tiger Nest pada zaman modern ini juga dinilai sebagai sesuatu yang sulit. Dan misteri mengenai bagaimana Guru Padmasambhava membangun tempat ini masih menjadi tanda tanya hingga sekarang.
Gunung Gangkhar Puensum