Kita mungkin mengenal banyak sekali petualang kutub yang terkenal, baik pria mau pun wanita. Dari Roald Amundsen sampai Cecilie Skorg, dari Park Young Seok hingga Naomi Uemura, dari yang menggunakan ski hingga yang murni berjalan kaki. Dari sekian banyak para pesintas es yang luar biasa ini, tentu masing-masing memiliki prestasi yang signifikan jika diukur berdasarkan region wilayah mereka masing-masing. Artinya hampir setiap pesintas es di Kutub Bumi adalah orang-orang tangguh yang populer di negara mereka masing-masing.
Namun di antara demikian banyak nama ini, tentu saja ada nama yang memang benar-benar istimewa dalam pencapaiannya. Baik istimewa karena jarak yang ia tempuh, peralatan yang ia gunakan, atau gaya dalam melakukan perjalanannya sendiri. Dan dalam kategori ini, Laurence de la Ferriere memiliki nilai lebih yang cukup komplit. Ia menempuh jarak lebih dari 3000 kilometer yang bahkan setengahnya belum pernah dieksplorasi, ia juga hanya menggunakan sepasang ski dan sledge untuk perbekalan, sementara pilihan gaya, Laurece de la Ferriere melakukannya seorang diri, soloing, tanpa bantuan, tanpa anjing penarik, dan benar-benar tanpa teman.
Dengan pilihan perjalanan seperti ini, menjadi wajar kemudian mengapa nama Laurence de la Ferriere mendapatkan tempat yang istimewa. Untuk gaya perjalanan yang ia pilih, itu benar-benar sebuah style petualangan dengan risiko yang sangat serius. Bukan hanya wanita yang sangat sedikit tertarik  melakukannya, namun para pria juga tidak banyak yang mampu melakukan perjalanan tersebut. Selain alam dan padang es terbuka dengan suhu dinginnya yang bisa melorot hingga minus 50 C, seorang petualang solo juga harus menghadapi kesendirian, keterasingan, kesepian, kehampaan, di samping tantangan alam yang buas dan tak kenal ampun.
Meskipun Laurence de la Ferriere lebih populer dengan pencapaiannya di Kutub Selatan atau Antartika, namun dalam dunia mountaineering ia juga sangat signifikan mencetak prestasi. Tahun 1984 Laurence telah mencapai puncak Yalung Kang pada tanggal 20 Oktober. Yalung Kang sendiri merupakan sebuah puncak di gunung Kangcenjunga yang berdiri dengan elevasi 8505 meter, meskipun bukan merupakan puncak utama dari Kangchenjunga, namun Yalung Kang juga merupakan puncak signifikan di atas gunung tertinggi ketiga di dunia tersebut.
Yang membuat prestasi Laurence de la Ferriere di Yalung Kang sangat prestisius adalah karena ia melakukan pendakiannya tanpa menggunakan tabung oksigen. Dan untuk pencapaian ini de la Ferriere telah membuat sebuah rekor ketinggian untuk pendaki wanita yang mendaki tanpa menggunakan bantuan tabung oksigen. Dan menariknya pada tahun 1992, rekor ini dipecahkan kembali oleh de la Ferriere sendiri dengan berhasil pula di Everest hingga ketinggian 8700 meter tanpa menggunakan tabung oksigen.
Untuk gunung dengan ketinggian di atas 8000 meter, Laurence de la Ferriere setidaknya telah mendaki Everest, Yalung Kang, Annapurna, Nanga Parbat, Gasherbrum II dan juga Broad Peak. Sementara gunung populer lain yang juga pernah didaki oleh de la Ferriere antara lain adalah Aconcagua, Denali, Kilimanjaro, Carstensz Pyramid dan masih banyak lagi. Dan seperti halnya para pendaki gunung besar lainnya, de la Ferriere juga menulis banyak buku yang menceritakan berbagai macam petualangannya yang luar biasa.
Pencapaian dan Warisan
- 1984 mencapai puncak Yalung Kang atau Kangchenjunga Barat. Membuat rekor sebagai pendaki gunung wanita pertama yang mencapai ketinggian 8.505 meter tanpa tabung oksigen.
- 1984 ekspedisi di Annapurna I
- 1985 Â mencapai puncak gunung Nanga Parbat pada tanggal 8 Juli.
- 1986 mencapai ketinggian 7800 meter dalam ekspedisi pendakian di Gasherbrum II.
- 1989 mencapai ketinggian 7600 meter di Broad Peak dan turun menggunakan ski.
- 1991 berpatisipasi dalam ekspedisi padang es di timur Siberia dalam investigasi perubahan iklim.
- 1992 mencapai puncak Denali pada tanggal 1 Juni.
- 1992 mencapai ketinggian 8700 meter di Everest. Laurence de la Ferriere kembali memecahkan rekor ketinggian pendaki gunung wanita tanpa tabung oksigen.
- 1993 Mencapai puncak Kilimanjaro pada tanggal 14 Maret.
- 1993 mencapai puncak Carstensz Pyramid di Indonesia pada tanggal 1 November.
- 1994 mencapai puncak Aconcagua pada tanggal 14 Februari.
- 1995 melintasi keseluruhan total pulau Spitsbergen di utara Norwegia.
- 1995 melintasi keseluruhan wilayah Greenland dari pantai barat hingga pantai timur.
- 1996/1997 membuat sejarah dunia dengan menyeberangi Antartika sejauh 1400 kilometer dalam waktu 57 hari. Laurence memulai perjalanannya pada 24 November 1996 dan berakhir pada 19 Januari 1997. Perjalanan ini lakukan secara solo dan unsupported.
- 1999/2000 kembali lagi ke Antartica dam membuat rekor dunia dengan menyeberangi padang es secara solo, unsupported dari Kutub Selatan hingga Dumonr D'Urville. Jarak yang ditempuh oleh de la Ferriere adalah 3000 kilometer dengan setengahnya adalah wilayah yang belum pernah dijelajahi, ia membutuhkan waktu 73 hari untuk menyelesaikan perjalanannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H