Dengan segala pesona dan kontroversinya, pendaki gunung perempuan akan selalu menarik untuk dibicarakan. Terlebih lagi jika pendaki gunung tersebut mendaki gunung dengan cara yang tidak biasa. Mendaki gunung tanpa tali, tanpa tabung oksigen, tanpa bantuan sherpa adalah sesuatu yang dapat dianggap luar dalam dunia mountaineering. Mendaki secara solo alias seorang diri jelas adalah puncak dari keluar biasaan itu. Dan ini menjadi semakin menarik kemudian ketika pendakian semacam itu dilakukan oleh seorang wanita.
Silvia Vidal adalah salah satu pendaki solo perempuan dunia yang dianggap paling baik, paling berani, dan paling teguh mempertahankan semangat mountaineering yang sejati. Â Apa yang Silvia lakukan di gunung-gunung paling sulit dunia kadangkala membuat rekor yang bahkan mengalahkan jejak para pendaki gunung pria yang terbaik sekali pun.
Nah, siapakah Silvia Vidal? Dan mengapa ia dianggap sebagai salah satu pendaki perempuan dengan mazhab solo paling baik di dunia? Ulasan berikut ini akan menjelaskannya.
Tulisan ini dikutip dari buku DEWI GUNUNG karya Anton Sujarwo.Â
Profil Silvia Vidal, Pendaki Solo Perempuan Paling Berani di Dunia
"Jika seseorang memberi saya selamat karena saya adalah wanita pertama yang mendaki Shipton Spire secara solo, itu artinya ia sedang meremehkan pencapaian saya, karena di atas gunung, pria dan wanita ada dalam tempat yang setara"Â Silvia Vidal
Bila kita mengatakan bahwa salah satu pesona terbesar dari mountaineering adalah pendakian solo, maka ini menjadi lebih menarik ketika ia dilakukan oleh seorang wanita. Pada dasarnya ada banyak pendaki gunung solo wanita yang signifikan di atas tebing-tebing dan pegunungan, yang mencetak prestasi dan pencapaian dalam langkah-langkah hening mereka.Â
Kita telah mengulas tentang Alison Jane Hargreaves yang mendaki Everest secara solo, tanpa tabung oksigen dan juga tanpa bantuan sherpa. Dan kali ini, sosok yang akan kita bahas adalah seorang wanita yang seringkali dikatakan sebagai maestronya pendakian solo di atas gunung-gunung yang sulit. Sosok ini dengan segala pesona yang ia miliki, memiliki kepantasan untuk mendapatkan predikat sebagi pemilik semangat mountaineering tradisional yang masih sangat terjaga.
Berbeda dengan para pendaki gunung perempuan solo lainnya, yang mungkin menghabiskan waktu hanya beberapa hari dalam aksi monumental mereka, yang juga kadang aksi itu ada dalam ruang lingkup tempat yang dengan mudah terjamah oleh publikasi media. Silvia Vidal, pendaki gunung perempuan yang lahir di Barcelona pada tanggal 17 Desember 1970, memiliki differensiasi yang lebih baik. Silvia dalam perjalanan pendakian solonya, lebih memilih gunung-gunung terpencil, yang jauh dan terasing, yang tidak mudah diakses dan dicapai lokasinya.
Dan ia juga nampaknya sangat menikmati petualangan solo yang dilakukan dalam waktu yang lama. Jika pendaki gunung lain sudah merasa lama dengan sendirian di atas gunung selama satu minggu, maka Silvia Vidal dapat melakukan hal itu bisa hingga tiga bulan lamanya. Perempuan tangguh ini dengan senang hati menghabiskan hari-harinya selama tiga bulan dengan sendirian berjalan di atas gunung yang hening, atau memanjat di atas tebing yang tak berpenghuni. Ia dengan segala determinasi yang dimiliki, benar-benar memiliki kualifikasi sebagai pendaki gunung solo yang sejati.