Penantangannya terhadap rezim Orde Baru sudah lama dilakukan, sejak gerakan penantangan modal asing 1974 yang dikenal sebagai peristiwa Malari, sampai dengan gerakan 1998 Dono terang-terangan berhadapan dengan tentara dan menyemprotkan selang air di depan Universitas Atmajaya.
Bagi sebagian besar orang Indonesia yang mengalami dekade 80-an dan awal 90-an, lebaran itu terbentuk dua hal : "Film Dono" dan Film "Saur Sepuh" jutaan orang Indonesia mengenang masa ini pasti ketawa.
Inilah pemeran Warkop yang paling perlente, tipikal anak gedongan dan kadang jadi mantu idaman banyak calon mertua. Indro adalah icon anak anak muda di awal 80-an, gayanya yang rada rada tengil dengan kumis tipisnya selalu bikin tertawa. Dalam film-film Warkop dia selalu jadi "partner in crime" sama Kasino dalam ngerjain Dono.
Di dalam Warkop, Indro adalah pembawa style, baik dari mulai gaya T-shirt, blue jeans sampai jaketnya selalu up to date sesuai dengan zamannya.
Kenangan Kita Terhadap Warkop
Banyak dari kita mengenang Warkop sebagai bagian dari hidup kita di masa lalu, kenangan kita terhadap Warkop mungkin dari beli kasetnya, dengerin rekaman-rekaman lawaknya, sampai dulu nyewa video betamax seribu perak buat nonton gimana Dono ngerjain bule-bule soal Pembangunan di Indonesia saat bule Amerika nyombong berapa bulan dan hari bangunan ada, Dono bilang "semanggi belum ada kemarin..."
Dan Rudy Badil telah mewariskan pada generasi kemudian betapa lawakan bisa sangat berbudaya, Terima Kasih mendalam atas semua anggota Warkop yang sudah memberi pencerahan dalam lawakan-lawakannya terhadap negeri ini
Jakarta, 12 Juli 2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI