Mohon tunggu...
Anton DH Nugrahanto
Anton DH Nugrahanto Mohon Tunggu... Administrasi - "Untung Ada Saya"

Sukarnois

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sejarah Jumpalitan Politik Amien Rais

19 April 2014   23:25 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:28 4183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Amien Rais vs Jokowi

Suara Amien Rais muncul lagi setelah bendera politik Jokowi naik tinggi, Amien Rais melihat bahwa Jokowi bisa mengancam kestabilan kekuatan politiknya. Maka perhitungan permainan politiknya adalah dua siku : Rangkul dan Serang.

Berapa kali Amien Rais melakukan gelombang rangkul dan serang, namun hal ini dicuekin oleh pihak PDI Perjuangan, bahkan di kalangan internal PDIP nama Amien Rais semacam "alergi politik". Berkali-kali Amien Rais menyatakan Hatta Rajasa cocok dengan Jokowi, dan ketika ucapannya tidak menjadi sebuah realitas politik maka yang dilontarkan adalah serang.

Sepanjang pemanasan Pemilu 2014, Amien Rais kalah terus dalam melukan ledakan-ledakan opini, bahkan sampai menyamakan Jokowi dengan Presiden pamabuk dari Filipina, Erap Estrada. '

Ledakan opini Amien Rais saat ini malah menjadi "langkah-langkah" politik baru, ia membangun kekuatan politik Islam yang akan digandengkan dengan Partai Demokrat, maka untuk itu ia mengajukan proposal politik : "Poros Indonesia Raya" sebuah koalisi yang diharapkan memecah suara Jokowi sekaligus menaikkan nilai tawar politik ke Jokowi.

Sikap kubu Jokowi yang sedari awal menolak Kabinet Dagang Sapi dan melakukan Kabinet Kerja yang profesional membuat blingsatan banyak Partai, jelas proyek-proyek kementerian yang digarap banyak partai akan dijadikan transparan oleh Jokowi. Disinilah kemudian ada usaha politik untuk melemahkan kedudukan Jokowi.

Ketika Amien Rais melakukan utak atik politik, Amien Rais lupa bahwa perang Pilpres 2014 adalah memilih figur bukan memilih Partai, kekuatan figur justru dilupakan oleh Amien Rais, apalagi ada selentingan dia yang akan menjadi Capres dari Koalisi Indonesia Raya, bila ini terjadi justru Amien Rais akan menjadikan dirinya bersama Wiranto sebagai "Capres Gagal Abadi"  karena toh, bila hari ini Amien Rais maju melawan Jokowi ia bakal dipermalukan, karena rakyat sedang gandrung pada diri Jokowi.

-Anton DH Nugrahanto-.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun