Idul Adha merupakan moment penting bagi umat Islam, kaum muslimin merayakannya dengan penuh suka cita, kebahagiaan dan kedamaian.
Bagi orang yang sudah mapan secara ekonomi, matang kepribadian dan taat terhadap ajaran Islam, datangnya hari raya Idul Adha (Idul Qurban) menjadi kesempatan yang tepat untuk memperbanyak, ibadah, berbagi dan bersedekah.
Beribadah dipahami begitu luas, Idul Adha (hari raya qurban) tidak hanya dimaknai sebagai ibadah antara diri pribadi selaku hamba dengan Tuhannya saja
Melalui puasa tiga hari (puasa tarwiyah) sebelum hari raya, mengumandangkan kalimat takbir semalaman, dan melaksanakan shalat Idul Adha berjamaah di pagi harinya.
Hari raya Idul Adha dimaknai pula sebagai ibadah yang bersifat sosial dengan memperbanyak amal kebaikan, memberikan teladan serta mengutamakan ibadah, bersedekah dan berqurban.
Keteladanan yang baik dalam memaknai hari raya Idul Adha diperlihatkan oleh seorang sosok yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Garut.
Beliau merupakan tokoh Garut yang rendah hati, sikap keteladanan dalam beribadah dan kepemimpinannya diperlihatkan begitu ikhlas, terlihat dari perilakunya yang tenang, sorot matanya yang adem dan tanpa pamrih saat memberi bantuan dan sedekahnya.
Bukan hanya keteladanan dari perilaku sikap, ketenangan, keikhlasan, kebaikan dan kepribadiannya saja yang patut dicontoh oleh orang lain.
Namun, kebiasaannya dikala datangnya Idul Adha yang tidak pernah beliau lewatkan untuk senantiasa berbagi sedekah, melaksanakan shalat Idul Adha bersama dengan mengagungkan kalimah-kalimah Alloh, berqurban dan beramal ibadah dengan baik.