Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Khutbah Jum'at: Makna Salamatul Aqidah bagi Kaum Muslimin

26 Mei 2023   14:29 Diperbarui: 26 Mei 2023   14:42 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Hadirin Sidang Jum'at yang dimulyakan Allah SWT.

Puji serta syukur marilah kita panjatkan kehadirat ilahi robbi, Allah SWT. atas segala limpahan nikmat iman dan nikmat islam.

Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada jungjunan kita semua, nabi akhirul zaman habibana wanabiyana Muhammad SAW.

Khotib berwasiat, marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT dengan sebenar-benar taqwa yaitu menjalankan segala perintah Allah serta menjauhi segala yang dilarang oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Tidak ada bekal terbaik yang dapat menyelamatkan kita dalam kehidupan dunia dan akhirat kecuali taqwa.

Tak ada derajat kemuliaan yang pantas untuk disematkan kepada seseorang kecuali derajat ketaqwaan. Melalui perilaku taqwalah kita harus berupaya menjalani kehidupan sehari-hari untuk keselamatan dunia dan akhirat.

Dalam Al-Qur'an Allah SWT berulang-ulang dengan firman "Ittaqullah!...ittaqullah!...ittaqullah!..." yang artinya bertqwalah kepada Allah!. Pengulangan kalimat yang begitu sering sebagaimana dalam Al-Qur'an menunjukan bahwa taqwa sangatlah dimiliki oleh setiap kaum muslimin, karena jika kita pahami dengan melalui perilaku taqwa inilah kehidupan umat Islam akan tenang, bahagia, selamat dunia dan akhirat.

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah

Pada masa sekarang ini, banyak orang yang mengaku dirinya sebagai muslim, bahkan data statistik dunia menunjukan ada lebih dari  1,7 milyar di dunia ini jumlah penduduk yang beragama islam.

Tapi..., dari sekian jumlah yang ada itu sangatlah sedikit yang terlihat memiliki kepribadian sebagai seorang muslim.  Selebihnya split personality yaitu memiliki kepribadian yang ganda bahkan berbeda dengan ajaran Islam. Orang semacam ini agamanya saja sebagai muslim, namun perilaku, sikap dan tindakannya sama sekali tidak menunjukan keislamannya.

Jika demikian bagaimana islam bisa menjadi rahmah? kalau para pemeluknya tidak memahami, tidak menghayati dan tidak mengamalkan ajaran islam dengan baik dan benar.

Situasi sekarang ini, begitu banyak perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Islam dimana kejahatan semakin merajalela, pencurian terjadi di berbagai tempat, mabuk-mabukan menjadi trend, perjinahan dan perilaku menyimpang banyak terjadi dalam kehidupan masyarakat, hal ini jikalau terus menerus dibiarkan hanya akan merusak tatanan sosial, manusia semakin kacau dan hanya akab semakin menjauhkan diri dari sang penciptanya yaitu hilsngnya kedekatan antara hamba dan tuhannya.

Siapapun yang merasa dan mengaku sebagai muslim semestinya memiliki ghirah (semangat) keislaman, agama Islam bukanlah agama fardiyah (individual) tetapi ummatan wahidah (pemersatu ummat) yang diibaratkan satu jasad. Jika sakit salah satu anggota tubuhnya maka maka bagian tubuh seluruhnya akan ikut merasakannya.

Ajaran islam bukan hanya pemberi petunjuk ibadah, akan tetapi merupakan the way of life yaitu petunjuk hidup yang paripurna. Memberi petunjuk dalam kehidupan dunia maupun akhirat.

Ajaran islam mengajak kepada wihdah (persatuan), al-Quwwah (kuat), al-Izzah (harga diri), al-Adl (keadilan), dan juga kepada perjuangan dalam menegakan amar ma'ruf nahi munkar.

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah

Maka, risalah islam rahmatan lil'alamin (rahmat bagi seluruh alam) harus mampu diejawantahkan oleh setiap kaum muslimin sehingga mampu memberikan hidayah bagi manusia untuk kembali kepada ajaran agama yang haq, yang diridhloi Allah SWT.

Keberadaan petunjuk islam yang menyejukan bagi seluruh umat manusia ini, tidaklah mungkin dapat terwujud terkecuali benar-benar diamalkan oleh seluruh kaum muslimin dan menjadi kepribadian yang melekat yang sesuai dengan ajaran Islam.

Sesuai dengan petunjuk Al-Qur'an dan hadits sudah semestinya setiap kaum muslimin memiliki sifat-sifat yang telah di contohkan oleh Nabi SAW, para sahabatnya dan salafus shaleh yaitu sikap, pribadi, ucapan dan tindakan yang diwarnai oleh nilai-nilai yang datang dari Allah dan Rasul-Nya.

Untuk mendapatkan ruh islam yang sebenarnya dapat diraih salahsatunya dengan jalan menumbuhkan rasa iman yang mendalam terhadap yang diajarkan oleh Allah sebagaimana termaktub dalam Al-Qur'an.

Disamping mampu memelihara Al-Qur'an dengan baik, muslim juga dituntut agar mampu mengamalkan ajaran sunnah Rasulullah SAW secara kaffah dengan dilengkapi pengamalan ijtihadnya para ulama madzhab yang sudah terjamin kebenarannya, sebab para ulama madzhab ini memiliki rekam jejak yang suci dan terjaga selama hidupnya serta memiliki kelebihan pengamalan ibadah dan pemikirannya yang sangat cemerlang buah dari pengabdian terhadap Allah dan Rasul-Nya. 

Nah, apa saja makna salamatul aqidah bagi kaum muslimin itu?

Salamatul aqidah memiliki makna bahwa setiap kaum muslimin harus mempunyai keyakinan yang benar, karena dengan memiliki keyakinan yang benar sudah tentu kaum muslimin akan selamat dalam perjalanan hidupnya di dunia untuk menuju ridhlo Allah SWT.

Sebagaimana di jelaskan dalam firman Allah dala surat An-Nisa ayat 136 :

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Maknanya:"Wahai orang-orang yang beriman tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikatnya, kitab-kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya."

Selain termaktub dalam Al-Qur'an, keterangan juga tercantum dalam hadits arba'in, bahwa malaikat jibril datang kepada Rasulullah dalam bentuk menyerupai manusia dan bertanya :

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Maknanya: "Orang itu bertanya: 'beritahukan kepadaku tentang iman?' Rasulullah SAW menjawab: 'Engkau beriman kepada Allah, kepada para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, kepada utusan-utusan-Nya, kepada hari kiamat,  dan kepada taqdir yang baik maupun yang buruk'. Orang tadi berkata: 'Engkau benar'." (HR. Muslim)

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah

Melalui keyakinan yang benar terhadap adanya Allah SWT akan membuat seorang muslim selalu dalam keadaan optimis dan mendapat pertolongan-Nya.

Melalui keyakinannya terhadap adanya malaikat akan membuat seorang muslim menyadari bahwa makhluk ciptaan Allah yang taat ini akan selalu mencatat setiap amal dan perbuatan kita di dunia.

Yakin terhadap adanya kitab Allah akan membuat kaum muslim selalu membaca dan memahami isi kandungan pedoman hidupnya yang tersurat maupun tersirat.

Yakin terhadap adanya Rasul Allah, akan membuat seorang muslim terus memantapkan langkah hidupnya, menjadikan contoh dan teladan terhadap perilaku dan pengamalan para Rasul terutama akhlaknya Rasulullah SAW.

Yakin terhadap akan adanya hari akhir, menjadikan setiap muslim tahu yang menjadi tujuan utama hidupnya dan pentingnya mempersiapkan diri untuk menemui hari akhir.

Yakin terhadap Qadha dan Qodar akan membuat seorang muslim menyadari akan tanggung jawab hidupnya di dunia sehingga tidak akan terjatuh pada keyakinan yang sesat yang tidak sesuai dengan ajaran Islam yang sebenarnya sesuai petunjuk Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Khutbah pertama selesai, selanjutnya khatib duduk dahulu sebentar dan melanjutkan berdiri untuk khutbah kedua. Paa khutbah kedua ini, biasanya khotib setelah muqodimah sesuai rukunnya memberikan kesimpulan khutbah pertama atau langsung berdo'a untuk kebaikan kaum muslimin semuanya. Jika setelah muqodimah langsung berdo'a bisa teksnya seperti dibawah ini:

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Setelah selesai melaksanakan khutbah kedua, maka selesailah khutbah jum'at dan dilanjutkan dengan shalat jum'at bersama-sama imam dan jama'ah yang hadir di mesjid pada saat itu. Demikianlah salah satu contoh khutbah jum'at yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun