Selaku orang tua, tentunya harus bijak saat menyikapi anak mulai pacaran, misalnya melalui pendekatan kekeluargaan dengan meningkatkan hubungan yang erat hubungan antara anak dan orang tua.
Ketika anak mulai pacaran, ajaklah berdiskusi agar dewasa dalam berfikirnya. Sehingga rasa khawatir dan perasaan ketakutan orang tua akan perilaku anak dapat diantisipasi secara bersama-sama dengan anaknya itu.
Dengan cara halus mengajak anak untuk berdiskusi bersama orang tuanya, menyamakan persepsi keinginan orang tua dan harapan orang tua terhadap anaknya kelak setelah dewasanya, dan tentang sejauhmana pentingnya berpacaran serta batasan-batasannya.
Artinya orang tua mengajak anak agar memiliki pemahaman tentang pacaran dan menumbuhkan kedewasaan anak dalam menyikapi perasaan dan pergaulannya.
Orang tua bisa mengajak anak berbicara dan berdiskusi secara langsung, misalnya melalui acara makan-makan sekeluarga, saat liburan keluarga atau sambil menikmati kebersamaan saat dirumah.
Orang tua bisa melakukan 5 hal ini, ketika anak mulai pacaran dengan tujuan untuk menumbuhkan sikap dan sifat kedewasaan anak melalui diskusi dengan topik semisal :
1. Mengajak anak berdiskusi secara harmonis untuk memahami arti serta manfaat dari pacaran itu sendiri.
2. Mengajak anak berfikir tentang apa pengaruh positif berpacaran bagi kehidupannya, apakah hanya sekedar untuk melampiaskan perasaan cinta dan nafsu saja.
3. Sejauhmana pengaruh pacaran terhadap kesuksesan belajar disekolah, apakah lebih semangat dan meningkatkan hasil belajarnya disekolah atau justru sebaliknya?
4. Apakah berpacaran yang dilakukannya berimbas pada prestasi belajar ataukah justru malah menurunkan kualitas belajarnya.Â
Semisal malah siang malam memikirkan perasaan takut pacarnya itu diambil orang, akhirnya tugas-tugas sekolah banyak terbengkalai akibat terus menerus memikirkan pacarnya, sibuk untuk memenuhi keinginan pacarnya dll.