Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Unik, Inilah 9 Kelebihan Model Pembelajaran SQ4R

15 Maret 2022   10:28 Diperbarui: 17 Maret 2022   23:34 2137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.pexels.com/tima-miroshnichenko

Setiap tenaga pendidik tentunya memiliki cara dan keahlian dalam melakukan proses pembelajaran sesuai ketentuan ilmiah yang biasanya sudah dipelajari semenjak duduk di bangku perguruan tinggi profesi yang pernah di jalaninya.

Biasanya keahlian dalam mengelola pembelajaran ini disebut dengan  metode pembelajaran atau model pembelajaran yang akan diterapkan saat belajar bersama peserta didiknya.

Model pembelajaran yang unik, menarik dan berisi konsep serta prosedur belajar diterapkan oleh guru dilakukan dengan tujuan agar proses belajar dapat berjalan dengan baik dan target pembelajarannya dapat tercapai sesuai dengan yang di harafkan.

Seberapa penting penggunaan model pembelajaran itu?

Ya, penggunaan model pembelajaran sangatlah penting sebagai acuan selama proses belajar berlangsung, hal ini sesuai dengan kaidah pendidikan dan alur keilmuan dunia.

Artinya, dengan penggunaan konsep dan prosedur model pembelajaran akan menghantarkan guru dan siswanya pada keberhasilan yang diharapkan oleh semua pihak terhadap keberadaannya institusi maupun aktivitas kegiatan belajar mengajar itu.

Metode pembelajaran Survey, Question, Read, Recite, Review, and Reflect (SQ4R) merupakan sebuah strategi belajar yang memahami teks secara aktif, mengarah langsung kepada intisari dan kandungan pokok yang tersirat maupun tersurat dalam materi pelajaran.

Model pembelajaran yang satu ini, merupakan pengembangan dari metode pembelajaran sebelumnya yaitu SQ3R, dengan menambahkan aspek reflect, yaitu aktivitas memberikan contoh dari bahan bacaan dan membayangkan konteks aktualnya secara lebih relevan lagi.

Kelebihan model pembelajaran Survey, Question, Read, Recite, Review and Reflect (SQ4R) dalam pembelajaran ini secara khusus dirancang untuk memahami keberadaan isi teks yang terdapat dalam buku, tulisan, karya ilmiah maupun sebuah penelitian yang tertulis.

Pada kesempatan melakukan survey, siswa melakukan review teks atau bacaan materi untuk memperoleh informasi, makna awal dari judul, tulisan-tulisan yang di bold dan melihat serta memaknai bagan-bagan yang ada pada materi itu.

Selanjutnya, siswa mulai memunculkan dan membuat pertanyaan-pertanyaan (question) yang berkaitan dengan bacaan mereka dari hasil penela'ahan pada awal survey tadi mengenai review teks yang telah dilakukannya.

Saat membaca (read), siswa perlu mencari jawaban atas pertanyaan yang dibuat sebelumnya ketika melihat pratinjau teks, pertanyaan-pertanyaan ini di dasarkan pada struktur teks yang membantu siswa fokus pada membaca.

Ketika para siswa membaca teks mereka perlu sekali mengkonfirmasi jawaban (recite) atas pertanyaan mereka dan mencatat jawaban untuk pembelajaran selanjutnya.

Setelah membaca, siswa harus meninjau kembali (review) teks yang telah dipelajarinya dan mengingat pertanyaan yang telah dijawab sebelumnya.

Dalam kegiatan seperti membaca teks, memikirkan contoh, dan membayangkan materi (reflect), guru perlu menunjukan dan menjelaskan contoh dan menghubungkan apa yang telah mereka baca dengan apa yang sudah diketahuinya itu.

Lantas, kenapa ya metode atau model pembelajaran SQ4R dianggap bagus, inilah 9 Kelebihan Model Pembelajaran Survey, Question, Read, Recite, Review and Reflect (SQ4R) yang dimiliki pembelajaran yang satu ini.

1. Bangkitnya rasa ingin tahu siswa tentang materi yang diajarkan pada waktu itu.

2. Tahapan survey pada awal pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan kualitas belajar siswa.

3. Semua siswa yang mengikuti pembelajaran mendapat kesempatan untuk bertanya secara bebas terkait materi yang sedang dipelajarinya.

4. Siswa dapat menemukan sendiri jawaban-jawaban ringan dalam materi yang sedang di bacanya.

5. Memungkinkan siswa untuk lebih mampu belajar secara mandiri, berfikir kritis, dan lebih bermakna lagi.

6. Pembelajaran yang sudah dipahami siswa pada waktu itu, akan lebih melekat dan bertahan lama.

7. Keberhasilan belajar yang di dapatkan akan lebih baik, sejalan dengan upaya aktifnya siswa yang berusaha memahami teks materi yang kala itu dipelajarinya.

8. Mendidik siswa agar terbiasa memahami pelajaran dengan sungguh-sungguh dibawah pengelolaan guru yang menguasai metode belajar ini. 

9. Tenaga pengajar (guru) memberikan ulasan, meluruskan dan memberikan arahan di akhir pembelajaran tentang materi yang sudah mereka pelajari itu.

Dari penerapan metode (model) pembelajaran SQ4R ini, keberhasilan belajar secara umum dapat terlihat oleh guru akan adanya perubahan karakter terhadap sosok siswa selaku pelajar 

Seperti, terlihat lebih tekun dalam belajar serta mempelajari maupun memahami suatu materi berbentuk teks, buku maupun informasi tertulis yang dilihatnya.

Bersungguh-sungguh dalam memahami apapun yang di analisanya, di tela'ahnya, ketika mengkaji suatu tulisan lebih konsentrasi dan mendapat pemahaman yang lebih baik terhadap apapun yang dipelajarinya.

Sehingga dari penggunaan model pembelajaran SQ4R juga bermanfaat dalam menumbuhkan kemandirian belajar, ketekunan dan menumbuhkan karakter tersendiri bagi siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun