1. Harga kedelai yang terus naik.
Kenaikan harga kedelai sebagai bahan dasar pembuatan tahu dan tempe, bisa menyebabkan persediaan makanan ini terhambat yang diakibatkan oleh keengganan para pengrajin untuk terus melakukan produksinya.
Kalaupun mereka terus memproduksinya, kemungkinan usahanya bisa bangkrut dan habisnya modal karena ketersediaan bahan dasar yang mahal dengan penjualan hasil produksi yang tidak menguntungkan, akhirnya menyebabkan kerugian.
2. Kedelai tidak tersedia, karena gagal panen.
Tidak sedikit petani kedelai di negara kita yang gagal panen, salah satunya diakibatkan oleh hama dan obat pencegahan hama tanaman kedelai yang sulit di dapatkan di toko-toko atau mahalnya harga obat untuk menyuburkan tanaman kedelai.
Ketersediaan bibit, lahan yang cocok dan obat agar tanaman kedelai tumbuh subur saat penanamannya sangatlah diperlukan petani agar hasil pertaniannya bagus dan layak jual.
3. Berhentinya Impor kedelai dari negara lain.
Tidak bisa di pungkiri, bahwa ketersediaan bahan kedelai di negara kita tidak terlepas dari adanya kedelai impor dari negara lain dalam upaya mencukupi kebutuhan masyarakat.
Maka, ketika impor kedelai berhenti sudah tentu usaha pengrajin tahu, tempe, kecap, susu kedelai dan lain-lain, akan mengalami masalah dalam melakukan produksinya.
Karena kedelai merupakan bahan dasar yang sudah tidak bisa di hindarkan lagi dalam melakukan produksi, sehingga akan mengakibatkan berhentinya proses pembuatannya.
Untuk mengantisipasi tahu tempe langka, diperlukan turun tangannya pemerintah dalam upaya menyelesaikan permasalahan yang saat ini di hadapi para pengrajin, pemerintah bisa memberikan subsidi melalui anggaran negara.