Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jika Lupa Saat Berbicara, Apa yang Akan Anda Lakukan?

3 Januari 2022   17:23 Diperbarui: 3 Januari 2022   19:55 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shutterstock via kumparan.com

Apakah anda suka lupa pada kata-kata yang ingin diucapkan? kejadian ini seringkali terjadi pada setiap orang, hal seperti ini biasa di sebabkan oleh beban pikiran dan otak yang jenuh.

Malah, kadang-kadang hal itu terjadi karena anda terlalu sibuk menghapal kata-kata yang ingin anda utarakan.

Oleh sebab itu, jangan merasa puas jika anda telah menyiapkan kata-kata yang ingin dibicarakan kepada orang lain. Jika anda terlalu memikirkan hal itu, ketika orang yang ingin anda ajak bicara telah datang, kata-kata tersebut kadang malah tidak akan terlintas dalam benak.

Dengan begitu, waktu yang telah anda pakai untuk menghapal jadi sia-sia, yang lebih parah lagi kosongnya pikiran anda secara tiba-tiba saat berkata-kata akan membuat derajat anda turun dihadapan orang.

Dalam kasus ini, kami ingat sebuah cerita tentang seorang teman yang bekerja sebagai penyiar. Dia menjadi salah satu pembaca berita dan pembicara yang piawai di radio.

Ketika itu, menyambut salah satu hari besar, kami mempersiapkan teks untuk dia sampaikan pada peringatan tersebut, lalu dia menghapalnya dan mengulang-ulangnya sebelum siaran itu.

Ketika dirinya tampil secara langsung, hapalannya hilang sama sekali. Kalau saja dia tidak bersikap tenang, dan diputarnya salah satu lagu kebangsaan serta iklan yang disampaikan oleh penyiar lain, pasti situasinya akan menjadi semakin kritis saja.

Hal yang sama juga akan terjadi jika kita mencoba menghapal kata-kata yang ingin kita ucapkan dihadapan orang lain. Untuk menghindarinya, kita dapat memikirkan kata, makna dan maksud dari apa yang ingin kita ucapkan.

Sebisa mungkin, jika ada teks kita cukup memahami dari inti dan isi catatan itu, bukan menghapalnya. 

Dengan begitu, kita menjadi tenang dan lancar ketika tidak ada catatan-catatan yang mendampingi kita. Maka akan terhindar dari kepura-puraan memahami teks yang telah diberikan.

Seharusnya, kita mengungkapkan segala sesuatu dengan spontan, tanpa beban, dan tidak perlu menghapalkan terlebih dahulu. Yang penting, kita mesti berfikir dengan pendapat yang benar dan menuturkannya secara baik.

Jika kita telah siap dengan pendapat yang bijak, dari mulut kita dengan sendirinya akan keluar kata-kata yang alami dan indah seperti mengalirnya nafas yang harum.

Jika anda menginginkan menjadi seorang pembicara yang hebat, sudah semestinya memahami kata-kata yang ingin disampaikan, namun janganlah menghapalnya.

Sebab, dengan menghapalkan kata demi kata, anda malah akan lupa terhadap kata-kata yang selalu anda ingat-ingat itu.

Atau, bisa jadi anda dapat mengatakan kata-kata yang telah hapal itu, tetapi dengan gaya bahasa yang aneh, ini disebabkan anda selalu berusaha dan berpatokan dengan hapalan tersebut, sehingga ucapan itu tidaklah menjadi lepas dan tak spontan.

Adalah suatu yang alami, ketika berbicara dengan teman-teman kita secara langsung mengatakan hal-hal yang ingin kita bicarakan.

Kita membicarakan tanpa berfikir-fikir lagi, dengan begitu kata-kata yang keluar dari hati kita malah akan sampai ke hati sahabat-sahabat dengan mudah.

Pertanyaannya sekarang, jika anda lupa, apa yang akan anda lakukan?

Nah, anda hanya perlu berhenti sejenak untuk menyatukan pikiran, pendapat, dan ilmu yang dimiliki. Urutkan pikiran-pikiran anda sampai menjadi pendapat-pendapat yang saling berhubungan dan berkaitan.

Andapun dituntut untuk memikirkan dan memfokuskan perkataan, Ingat jangan menghapal. Dengan begitu, anda akan kembali bisa berbicara dengan lancar.

Begitulah persiapan ketika ingin berbicara supaya tidak lupa dengan apa yang akan anda ucapkan di hadapan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun