Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Etika Menyampaikan Pendapat agar Dihargai oleh Orang Lain

18 Oktober 2021   17:37 Diperbarui: 19 Oktober 2021   06:00 1963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harus mengetahui pula bahwa pihak lain yang mendengarkannya mempunyai hak untuk menilai pendapat itu. Sebab barangkali mereka malah mempunyai faktor-faktor yang lebih akurat yang mendukung pendapatnya. Jika demikian, Anda haruslah dapat menerima dan mengakui keunggulan mereka itu.

Ilustrasi berpendapat. Sumber: Pexels
Ilustrasi berpendapat. Sumber: Pexels

Sebaiknya pula, sebelum menguraikan pendapat Anda dan menyebutkan faktor-faktornya, Anda pun harus mengetahui terlebih dahulu pendapat lain yang berseberangan.

Ketika telah menyampaikan pada tahap penyebutan argumen-argumen pendapat Anda, tunjukanlah data-data, statistik dan bukti-bukti yang mendukung pendapat Anda sedetail-detailnya.

Sementara itu, apabila pendengar tak juga yakin bahwa Anda menguasai pembahasan atau kasus itu dengan baik, biarkan mereka menilai bahwa Anda tidak intelek dan kurang baik dalam menyampaikannya.

Anda juga harus siap jika ternyata mereka justru menyerang, mendebat dan mengkritik dengan tajam tentang semua yang telah dikemukakan.

Ingatlah selalu bahwa pendapat Anda itu tidak selalu bisa diterima oleh para pendengar, mereka tentunya dapat setuju dengan pendapat yang telah Anda kemukakan itu, namun sebaliknya mereka juga bisa menentangnya.

Jika para sastrawan mengatakan bahwa "pena lebih tajam dari pedang" sedangkan para psikolog meyakini bahwa "kata-kata yang disampaikan jauh lebih kuat daripada pena atau pedang". 

Sebenarnya dengan kata-kata dan pembicaraan yang tepat, berkobar-kobar, bisa saja pembicaraan Anda dapat menyihir semua pendengarnya.

Percayalah bahwa pembicaraan dan pendapat yang brilian dan cemerlang akan mampu menghilangkan kantuk si pendengar. Pembicaraan yang bagus itu dapat membelalakan mata mereka kembali.

Pendapat yang brilian akan menyentuh relung telinga pendengar dan menyadarkan akalnya, juga membukakan matanya, dan membuatnya kembali ke dalam kesadaran total untuk siap mendengarkan pembicaraan dan pendapat yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun