Harus mengetahui pula bahwa pihak lain yang mendengarkannya mempunyai hak untuk menilai pendapat itu. Sebab barangkali mereka malah mempunyai faktor-faktor yang lebih akurat yang mendukung pendapatnya. Jika demikian, Anda haruslah dapat menerima dan mengakui keunggulan mereka itu.
Sebaiknya pula, sebelum menguraikan pendapat Anda dan menyebutkan faktor-faktornya, Anda pun harus mengetahui terlebih dahulu pendapat lain yang berseberangan.
Ketika telah menyampaikan pada tahap penyebutan argumen-argumen pendapat Anda, tunjukanlah data-data, statistik dan bukti-bukti yang mendukung pendapat Anda sedetail-detailnya.
Sementara itu, apabila pendengar tak juga yakin bahwa Anda menguasai pembahasan atau kasus itu dengan baik, biarkan mereka menilai bahwa Anda tidak intelek dan kurang baik dalam menyampaikannya.
Anda juga harus siap jika ternyata mereka justru menyerang, mendebat dan mengkritik dengan tajam tentang semua yang telah dikemukakan.
Ingatlah selalu bahwa pendapat Anda itu tidak selalu bisa diterima oleh para pendengar, mereka tentunya dapat setuju dengan pendapat yang telah Anda kemukakan itu, namun sebaliknya mereka juga bisa menentangnya.
Jika para sastrawan mengatakan bahwa "pena lebih tajam dari pedang" sedangkan para psikolog meyakini bahwa "kata-kata yang disampaikan jauh lebih kuat daripada pena atau pedang".Â
Sebenarnya dengan kata-kata dan pembicaraan yang tepat, berkobar-kobar, bisa saja pembicaraan Anda dapat menyihir semua pendengarnya.
Percayalah bahwa pembicaraan dan pendapat yang brilian dan cemerlang akan mampu menghilangkan kantuk si pendengar. Pembicaraan yang bagus itu dapat membelalakan mata mereka kembali.
Pendapat yang brilian akan menyentuh relung telinga pendengar dan menyadarkan akalnya, juga membukakan matanya, dan membuatnya kembali ke dalam kesadaran total untuk siap mendengarkan pembicaraan dan pendapat yang lain.