Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apakah Anda Memilih Kata-kata Sebelum Mengucapkannya?

20 September 2021   09:46 Diperbarui: 24 September 2021   16:31 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pexels.com/Henri Mathieu-Saint-Laurent

Apakah pernah terfikir untuk memilih kata-kata sebelum mengucapkannya?

Barangkali kita pasti mengetahui, bahwa kata-kata merupakan kekayaan satu-satunya yang benar-benar di miliki oleh setiap umat manusia. 

Namun kekayaan tersebut seringkali tidak kita gunakan sebagaimana mestinya. Dengan kata lain, hanya menggunakan sedikit bagian dari kata-kata yang jumlahnya berjuta-juta itu. Barangkali pula jika memikirkan kata-kata yang akan digunakan sebelum mengucapkannya dan memilih kata-kata dengan baik serta sesuai, niscaya kehidupan akan banyak berubah menjadi lebih baik.

Para pembicara hebat, telah menggunakan kekuatan kata-kata untuk mempengaruhi manusia, membakar perasaan orang lain, mampu menggerakan banyak orang, bahkan mendorong masa yang begitu banyak untuk berjuang.

Berkat kata-kata, mereka juga dapat mengubah perasaan orang lain yang tadinya negatif dan individual menjadi lebih positif lagi. Bagi sebagian orang kata-kata yang baik dan bijak bisa membuat mereka memiliki semangat untuk hidup dan terus maju.

Melalui pemilihan kata-kata yang baik dan efektif dapat menguatkan perasaan orang yang berbicara. Barangkali mereka yang berbicara tanpa memilih kata-kata sebelum mengucapkannya bisa dikatakan perumpamaan orang-orang yang berjalan dalam tidur, mereka tidak mengetahui arahnya kemana ia pergi.

Yakinlah bahwa kata-kata yang kita pilih dengan baik akan berdampak secara positif dalam diri kita sendiri ketika kita beraksi, dengan demikian rasa percaya diri akan muncul dengan sendirinya jika sedang bersosialisasi  maupun berinteraksi.

Sebaliknya kata-kata yang tidak terpilih dengan baik dapat menyakiti saudara-saudara kita. Atau bahkan hal itu bisa membakar diri kita sendiri, jika kita terus saja membiarkan kebiasaan memilih kata-kata yang tidak baik, berarti telah menyia-nyiakan kekayaan yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT.

Akibatnya kekayaan yang kita miliki, bisa lenyap dengan sia-sia. Saat itulah perbendaharaan kata akan terus melemah dan semakin menjadi susah dan miskin yang pada gilirannya kita hanya bisa menggunakan kata-kata tanpa disertai oleh pemikiran yang panjang dan terarah.

Untuk menghindari hal-hal menakutkan itu, tentunya kita harus dapatlah membiasakan diri untuk memilih kata-kata yang baik dan cemerlang. Namun ingat, bahwa kata-kata yang menyenangkan itu harus disertai dengan ketulusan hati dan tidak basa-basi.

Yakinlah bahwa manusia yang kurang memiliki perbendaharaan katanya dan berbicara dengan kalimat yang itu-itu saja, akan hidup banyak kesulitan saat berkomunikasi dengan orang lain. Jikalau berhasil pun, kesuksesan itu hanyalah bersifat sementara dan tidak selamanya.

Berbeda halnya dengan dengan mereka yang seringkali menggunakan kamus cinta dan kasih sayang. Orang-orang seperti mereka itu akan dapat meraih cintanya manusia, penghargaan serta kepercayaan.

Contohnya, dalam berbicara terkadang menggunakan kata-kata yang mengandung makna keras, seperti "saya membenci warna hitam". Namun jikalau seandainya menggunakan kalimat "saya senang warna putih dan tidak cenderung ke warna hitam". Kalimat tersebut menggunakan perbedaan antara penggunaan pilihan kata yang pesimistis dan ungkapan yang optimistis.

Kebanyakan orang senang memilih jalan pintas dalam menggunakan kata-katanya. Akibatnya, dengan menggunakan kalimat yang tergesa-gesa itu, mereka seolah membuat jarak dengan pendengarnya maupun orang lain.

Padahal, jika berfikir sejenak sebelum mengungkapkan segala sesuatunya, orang lain akan menganggapnya sebagai sosok orang yang kaya raya dengan kata-kata yang lembut dan indah. Kekayaan itulah yang dapat menghilangkan jarak diantara orang yang saling berinteraksi tersebut.

Kami menyadari bahwa setiap orang memiliki kamus kata-kata yangs edikit, namun hal itu tidak menjadi alasan bahwa seseorang tidak bisa memikirkan kata-kata dan kalimat sebelum menggunakannya.

Bahkan, dengan memakai kata-kata yang pendek, mudah dan tidak terlalu tinggi, seseorang akan mudah masuk ke berbagai kalangan sosial dan kehidupan manusia. 

Yang harus di ingat, meskipun kata-kata yang diungkapkan itu ringkas, asalkan dengan pilihan yang tepat, maka orang yang mendengarkannya akan bisa memahaminya dengan baik. 

Pemilihan kata dan kalimat yang tepat harus juga berhubungan dengan situasinya. Sebab, meskipun kata-kata yang digunakan sudah baik, jika penggunanya tidak di sesuaikan dengan keadaan yang ada, pembicaraan tersebut tetap saja bisa membuat orang lain tidak tertarik.

Jikalau terjebak pada situasi yang tidak tepat seperti itu, ada baiknya berfikir lebih keras untuk menentukan kata-kata maupun kalimat yang akan digunakan. 

"Orang-orang yang sukses adalah mereka yang dapat mengubah kata-kata yang lebih baik, dengan perkataan yang tepat itu, orang-orang tersebut juga bisa mencetak kesuksesan yang begitu besar dalam dunia kerjanya, dalam kehidupan sosial yang lebih luas pun mereka akan bisa berinteraksi dengan lancar dan sukses". Siapapun dapat melakukannya, tanpa terkecuali. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun