Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Pengalaman Menjadi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

29 Agustus 2021   15:56 Diperbarui: 31 Agustus 2021   16:02 3363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu hari, kami mendapat tugas dari Universitas tempat bekerja untuk membimbing mahasiswa dalam suatu kegiatan terkait dengan prosesi akademik yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya.

Selaku dosen tetap yang memang bekerja di Universitas itu, tentu menyambutnya dengan baik kepercayaan dan amanah yang diberikan oleh instasi pendidikan tinggi terbesar di Garut ini. 

Maka, setelah mendapat surat tugasnya, bersama mahasiswa dan mahasiswi dipersilakan untuk mengikuti pembekalan secara daring yang di selenggarakan oleh panitia.

Ya, tugas yang diberikan adalah untuk melaksanakan pengabdian masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan selama 1 bulan di daerah yang telah di tunjuk oleh pihak Universitas Garut dan Pemerintah daerah kabupaten Garut.

Mendapatkan tugas sebagai pembimbing sebenarnya bukanlah yang pertama kalinya, karena KKN selalu di laksanakan oleh kampus pada setiap tahunnya, sudah sejak  lama selalu mendapat kepercayaan untuk membimbing mahasiswa. Alhamdulillah kami bersyukur telah memiliki pengalaman menjadi dosen pembimbing lapangan (DPL), karena memang sudah lama bertugas di perguruan tinggi ini.

Kami selaku DPL bersama mahasiswa mengikuti pembekalan dengan baik, keesokan harinya acara dilanjut dengan pelepasan mahasiswa ke lokasi tempat mereka semua mengabdi yang di lepas secara resmi oleh Bupati.

Pembekalan dan pelepasan yang diselenggarakan panitia di pimpin langsung oleh rektor dan unsur pimpinan lainnya beserta bupati dan pimpinan daerah, semuanya berjalan dengan lancar dan baik.

Kegiatan pun berlanjut dengan menghantar mahasiswa ke lokasi KKN yang telah ditunjuk yaitu desa Rancasalak Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut, pertama kali di kunjungi yaitu kantor pemerintahan desa untuk bersilaturahmi dan menitipkan mahasiswa selama berada di wilayah desa dalam rangka melakukan pengabdian masyarakat.

Kepala desa beserta aparat pemerintahannya menyambut dengan baik kedatangan kami, meskipun pada awalnya menolak untuk menerima mahasiswa KKN, dengan alasan situasi yang masih panas akibat pergulatan prosesi pemilihan kepala desa yang baru selesai beberapa hari kebelakang.

Pembicaraan bersama kepala desa Rancasalak berjalan dengan baik (Dokpri)
Pembicaraan bersama kepala desa Rancasalak berjalan dengan baik (Dokpri)

Selaku dosen pembimbing tentunya tidak menerima penolakan dari kepala desa manapun, meskipun ceritanya baru di lantik dan kondisi masyarakat masih "panas". Sebab kegiatan akademik KKN telah memenuhi legalitas resmi secara hukum, sosial dan kenegaraan.

Ada beberapa berkas resmi yang kami berikan ke pemerintah desa untuk memuluskan kegiatan pengabdian masyarakat ini :

1. SK. Universitas yang telah di sahkan secara resmi.

2. Surat izin bupati selaku pimpinan daerah yang sekaligus membawahi pemerintahan desa.

3. Surat izin resmi dari Kesbangpol.

4. Izin melaksanakan KKN dari satgas covid-19.

5. Sertifikat dan surat keterangan sudah vaksin, artinya semua mahasiswa dan dosen telah mengikuti regulasi pemerintah terkait wajib vaksin.

Serah terima surat tugas, SK dan izin KKN (Dokpri)
Serah terima surat tugas, SK dan izin KKN (Dokpri)

Semua surat izin itu diserahkan, karena memang telah diterbitkan secara resmi sebelumnya oleh instansi yang memberikannya, sehingga kami menilai bahwa kegiatan KKN sudah legal dan memiliki izin secara resmi.

Melalui silaturahmi, negosiasi dan pembicaraan yang hangat, akhirnya semua mahasiswa KKN dengan senang hati di terima oleh kepala desa dan seluruh perangkatnya untuk mengabdi pada masyarakat di desa itu.

Kepala desa, atas nama pimpinan pemerintahan berjanji akan melibatkan seluruh mahasiswa KKN dalam agenda kegiatan masyarakat untuk bersama-sama membangun desa tangguh bersama masyarakat di daerah itu.

Dokpri
Dokpri
Lantas, sepulang dari kantor desa, pertemuan bersama mahasiswa dilanjutkan dirumah yang menjadi posko pusat kegiatan, berdiskusi secara langsung tentang pelaksanaan dan tugas-tugas yang mesti di selesaikan. 

Semua mahasiswa yang hadir waktu itu, menyimak pengarahan DPL penuh antusias, bergembira dan bahagia disertai semangat idealisme yang tinggi terlihat dari sorot matanya, menyebabkan kami (selaku DPL)merasa sangat berbangga hati dan yakin kegiatan akan sukses dan berhasil dengan baik.

Pengalaman bersama mahasiswa melakukan pengabdian masyarakat melalui KKN serta ikut serta berbaur terhadap pemerintahan desa dan masyarakatnya, menjadi dosen pembimbing lapangan (DPL) pada beberapa tempat, seperti :

1. Desa Rancasalak-Kadungora, selaku pembimbing lapangan pada kelompok 3 tahun 2021.

2. Desa Neglasari-Cisompet, selaku pembimbing lapangan pada kelompok 3 tahun 2020.

3. Desa Neglasari-Cisompet, selaku pembimbing lapangan pada kelompok 5 tahun 2020.

4. Desa Karang Sewu-Cisewu, selaku pembimbing lapangan pada kelompok 1 tahun 2019.

5. Desa Karyajaya-Bayongbong, selaku pembimbing lapangan pada kelompok 43 KKN Tematik UNIGA tahun 2018.

6. Desa Pakenjeng-Bungbulang, selaku pembimbing lapangan pada kelompok 41, tahun 2017.

7. Kecamatan Cibitung-Kabupaten Bekasi, selaku DPL Kemendikbudristek Kampus Merdeka, tahun 2021.

Sebenarnya masih banyak tempat pengabdian yang belum sempat tercatat pada ulasan "cerita" ini, terkait pengalaman menjadi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Sehubungan dengan keterbatasan waktu yang dimiliki seiring banyaknya tugas, pekerjaan dan kewajiban lain yang mesti diselesaikan.

Sangatlah besar harapan tersimpan di hati, agar pelaksanaan KKN dapat berjalan dengan baik dan lancar, yang tentunya berakhir dengan membuahkan hasil karya, prestasi, kebermanfaatan dan kenangan yang baik. 

Dokpri
Dokpri

Akhir dari sebuah cerita kehidupan terungkap kata :

Jika gajah mati meninggalkan gadingnya, jika harimau mati akan meninggalkan belangnya, kucing meninggalkan meongnya, sedangkan manusia akhir dari perjalanannya meninggalkan karya, prestasi dan amal baiknya

Alhamdulillah, puji serta syukur kepada sang pencipta alam semesta karena berkat dari pengalaman menjadi dosen pembimbing lapangan (DPL) yang berkali-kali baik masa sebelum pandemi maupun setelah covid-19, permasalahan apapun yang di hadapi seolah terasa ringan, enteng dan mudah terselesaikannya.

Semoga kita semua senantiasa diberikan perlindungan, keselamatan, kelancaran, sehat dan kesuksesan dalam segala aktivitasnya oleh Allah SWT., Aamiin... Aamin Ya Robbal'alamin.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun