Biasanya dalam perkuliahan mereka hanya mencapai angka yang cukup saja, padahal sebenarnya dia mampu berprestasi yang lebih baik lagi.
Mereka tidak khawatir dan tidak ingin menggantungkan dirinya kepada orang lain, saat di kelas rela dan senang untuk membantu dosennya, namun memandang universitas sebagai sistem otoritas yang menekan kebebasan orang lain.Â
Merasa kurang percaya akan segala bentuk otoritas, berjiwa pantang menyerah dan mereka juga sanggup mengalahkan orang lain dalam suatu kesempatan perdebatan.Â
Tipe seperti ini memiliki keinginan untuk mendekat dengan orang lain, namun takut kehilangan pribadinya, ia ingin menjadikan dirinya lain dari yang lain.Â
Kedelapan, tipe mahasiswa penembak tersembunyi.Â
Biasanya, memiliki jiwa pemberontak, akan tetapi perlawanannya tidak di perlihatkan secara nyata, tipe mahasiswa seperti ini tidak berani menentang secara terang-terangan akan tetapi seringkali menembak dosennya secara tersembunyi.
Hasil belajar yang dimilikinya rendah, lebih rendah dari yang sebenarnya dapat di capai. Tidak menyukai melibatkan diri dalam kegiatan kelasnya, mereka juga merasa pesimis tentang masa depannya.
Beragamnya Tipe Kepribadian Mahasiswa harus dipahami oleh dosen sebagai pluralisme karakteristik yang ada di ruang kelas, seyogianya menjadi pertimbangan selama keberlangsungan proses perkuliahannya.
Sehingga, dengan mengetahuinya di harafkan proses kegiatan belajar dapat berjalan secara baik tanpa ada yang merasa dirugikan, baik pihak mahasiswa, dosen maupun pendukung perkuliahan lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H