Menurut cerita rakyat pohon yang satu ini seringkali berdiam makhluk astral, tidak sedikit orang dikampung yang berbicara ada hantu di Pohon waru.
Akan tetapi kamipun tidak pernah memikirkan cerita itu, karena sesuatu kejadian yang mistik di sekitar perkampungan sebenarnya sudah biasa sejak dulu.
Suatu hari, kami mengisi liburan di rumah kakek dan Nenek, kebetulan siang itu hujan tanpa henti, si kakek waktu itu mengajak untuk mancing ke sungai di malam hari dengan harapan dapat ikan besar dan banyak untuk makan.
Malam yang sejuk, indah dan cerah terlihat mempesona saat keluar rumah menuju ke tepian sungai bersama kakek dan paman.
Semenjak tadi siang, sudah direncanakan untuk mancing ikan di sungai pada malam itu, kebetulan cuaca bagus dan sedang muncul bulan purnama yang menghapus kegelapan malam.
Sudah biasa jika seharian penuh hujan terus menerus sudah pasti air sungai akan meluap, kondisi hujan yang lama telah menyebabkan air mengalir datang dari hutan dan hulu sungai.
Derasnya luapan air sungai, menyebabkan beragam ikan besar dan kecil turun ke hilir terbawa kencangnya air mengalir dan mendiami kubangan-kubangan besar saat aliran sungai itu mulai surut.Â
Kebiasaan kakek ketika cuaca mulai cerah dan debit air sungai mulai berkurang, maka pada malam hari nya seringkali berangkat memancing di tepian sungai.
Ya, mancingnya di malam hari karena disaat malam biasanya ikan-ikan besar pada keluar mencari makan, cacing tanah menjadi makanan kesukaan ikan lubang, lele, sidat, gabus dan beragam ikan besar liar lainnya.Â
Naas, waktu itu mancing ditepian sungai yang tidak begitu jauh dari rumah kakek ternyata tidak ada satupun ikan besar yang di dapatkan.
Tanpa berfikir panjang mancing pun berpindah ke kubangan air di bagian hilirnya, ternyata di sanapun hanyalah ikan-ikan kecil saja yang menyantap umpan dikailnya.