Akhirnya, memutuskan segera mendatangi kantor bank terdekat untuk melakukan konsultasi tentang ATM yang terblokir itu.
Setelah sampai di bank, langsung saja masuk dan mengambil nomor antrian lalu dipersilahkan untuk duduk oleh salah seorang security yang saat itu bertugas.
Tidak lama duduk menunggu, nomor antrian sudah mendapat panggilan. Kamipun segera menghampiri customer servis (CS) yang sudah siap melayaninya dengan senyuman manis dan ramah.Â
Petugas customer service menyapa : "ada yang bisa dibantu bapa?", Kamipun menjawab : "ya, kartu ATM saya kena blokir!".Â
Selanjutnya petugas CS itu meminta kartu ATM, buku tabungan dan KTP untuk di pinjam dan memeriksanya, tidak berapa lama kamipun diarahkan untuk membayar biaya admin sebesar 'lima ribu rupiah!'.Â
Setelah menerima kwitansi pembayaran biaya admin, lalu KTP, ATM dan buku tabungan yang tadi diminta di kembalikan lagi dan customer service berkata "kartu ATM bapa sudah aktif kembali, silahkan di coba".
Tanpa berfikir panjang langsung saja menghampiri mesin ATM yang memang tersedia disana dan melakukan tranfer uang ke teman bisnis sebagaimana tujuan pada awalnya.
Ternyata proses tranfer via ATM berjalan dengan mulus dan lancar, kamipun mengucapkan banyak terimakasih kepada customer service bank yang telah melayani begitu baik dan cepat, bersyukur atas pelayanan bank di Indonesia yang sangat baik.
Biaya admin sebesar lima ribu rasanya tidaklah menjadi beban sama sekali, bahkan sempat berfikir sangatlah "murah", apalagi dengan pelayanannya yang cepat dan memuaskan.
Akhirnya, ATM terblokir bisa aktif kembali hanya dengan membayar lima ribu rupiah itu, transaksi pun berjalan dengan lancar dan bisnis pun aman.Â
Waktu itu kami telah mendapatkan pelayan yang sangat prima dari salah satu bank di Indonesia yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), tempat menabung dan melakukan transaksi bisnis maupun transaksi lainnya.