Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tren Suntik Vaksin sebagai Upaya Menangkal Virus Corona

23 Juni 2021   17:35 Diperbarui: 4 Juli 2021   15:07 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Kesiapan petugas vaksin menerima masyarakat yang akan suntik vaksinasi (Dokpri)

Pandemi covid-19 belum berakhir, sampai saat ini pemerintah dan seluruh elemen terkait terus gencar melakukan berbagai antisipasi untuk menangani kasus positif yang terus meningkat seolah tak terkendali di masyarakat.

Melihat situasi seperti sekarang, berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk mengurangi penyebaran virus Corona dengan di berlakuannya lockdown, PSBB, PPKM, pembatasan aktivitas kerja maupun mobilisasi massa dan berbagai ikhtiar lainnya.

Tentu, pemberlakuan pembatasan ini ditentukan pula action-nya oleh kebijakan pemerintahan daerahnya masing-masing sesuai leveling dan zona kewaspadaan.

Test imunologi sepertinya telah menjadi pemandangan yang umum dan sudah biasa terlihat di berbagai tempat maupun puskesmas untuk meyakinkan setiap individu masyarakat terinveksi atau tidaknya oleh penyebaran virus Corona, melalui swab, pcr dan penanganan lainnya.

Trend vaksinasi sepertinya menjadi sesuatu yang sangat penting untuk di lakukan oleh setiap warga masyarakat seiring begitu banyaknya korban berjatuhan yang disertai munculnya berbagai varian baru virus Corona seperti delta, alpa, dan lainnya.

Gambar : Petugas mewawancarai peserta vaksinasi covid-19 (Dokpri)
Gambar : Petugas mewawancarai peserta vaksinasi covid-19 (Dokpri)
Nah, terkait sangat pentingnya divaksin sebagai upaya proteksi diri agar tubuh kita memiliki kekebalan tubuh dan daya tangkal yang mumpuni.

Kalaupun terkena virus Corona, menurut analisa sosial orang yang sudah di vaksin dua kali memiliki kemungkinan besar untuk sembuh dan biasanya terbebas dari ancaman kematian. 

Maka bagi yang belum melakukan vaksinasi, segeralah untuk di vaksin. Sepertinya tidak ada salahnya untuk menyimak langkah-langkah mengikuti suntik vaksin gratis dibawah ini sesuai pengalaman dan pengetahuan penulis sendiri, yaitu :

1. Siapkan KTP asli dan foto copy-nya 

Ketika akan mengikuti suntik vaksin baik vaksin ke satu maupun suntik vaksin kedua, syaratnya setiap warga masyarakat harus membawa KTP asli dan satu buah foto copy untuk di sampaikan kepada petugas kesehatan yang menerima pendaftaran vaksinasi yang saat ini dibuka pada setiap puskesmas di daerahnya masing-masing yang telah ditunjuk oleh pemerintah.

2. Petugas pendaftaran akan memanggil sesuai nomor antrian dan data KTP yang telah diserahkan oleh setiap peserta vaksinasi.

Petugas selanjutnya akan mempersilahkan untuk duduk di kursi yang telah disediakan, lalu melengkapi data yang diperlukan dan berkas formulir yang telah disediakan.

Biasanya jangan lupa memberikan nomor hp aktif selain foto copy KTP kepada petugas dan petugaspun akan menuliskannya di formulir serta berkas vaksinasi.

3. Cek imunitas tubuh dan pemeriksaan kelayakan 

Pada tahap ini setiap peserta akan di cek kondisi tubuh beserta tekanan darahnya, jika ternyata sehat-sehat saja, tidak ada keluhan apapun, tidak sedang sakit dan tidak sedang ditangani oleh dokter tertentu, maka diperbolehkan berlanjut ketahapan selanjutnya.

Maka petugas pemeriksa dibagian ini akan mempersilahkan untuk menemui dan duduk ke meja selanjutnya, yaitu menghampiri petugas penerima berkas dan dokter khusus suntik vaksin.

4. Serahkan berkas yang sudah lengkap pemberian petugas pemeriksaan.

Berkas pemeriksaan yang telah diisi oleh petugas 1 (bagian pendaftaran) dan petugas 2 (bagian wawancara dan pemeriksaan) diserahkan ke bagian pengumpulan berkas vaksin yang duduknya tidak jauh dari tim dokter pelaksana suntik vaksin, selanjutnya peserta akan diarahkan untuk duduk di hadapan dokter yang memang bertugas melakukan penyuntikan vaksin. 

5. Dokter memberikan suntik vaksin 

Jika sudah melewati semua tahapan meja petugas kesehatan, maka peserta akan dipersilahkan untuk duduk dihadapan tim dokter yang bertugas melakukan penyuntikan.

Tanpa menunggu lama suntik vaksinpun kita dapatkan, yaa... rasanya tidaklah jauh berbeda dengan suntikan pada umumnya ketika seseorang sakit dan harus di suntik saat menemui dokternya.

Gambar : peserta vaksin duduk dihadapan dokter yang akan memberikan suntik vaksin (Dokpri)
Gambar : peserta vaksin duduk dihadapan dokter yang akan memberikan suntik vaksin (Dokpri)
Setelah tahapan-tahapan diatas dilalui dengan baik, maka akan dipersilahkan untuk menunggu kurang lebih selama 30 menit ditempat yang telah disediakan.

Hal ini tiada lain untuk sekedar melihat reaksi dari obat vaksin yang telah disuntikan pada tubuh setiap peserta vaksinasi, selain itu menunggu juga petugas yang akan memberikan surat keterangan telah melaksanakan vaksin. 

Gambar : peserta menunggu diberikannya suntik vaksin (Dokpri)
Gambar : peserta menunggu diberikannya suntik vaksin (Dokpri)
Nah, sambil menunggu kita bisa minum dan makan Snack perbekalan masing-masing disana atau mencicipi makanan atau minuman yang telah disediakan oleh panitia vaksin secukupnya.

Setelah menerima surat keterangan telah melaksanakan vaksin, maka kita pun diperbolehkan untuk pulang, dan beristirahat dirumah dengan nyaman, aman dan tenang.

Eits, jangan dulu kemana-mana! ada satu lagi yang akan di dapatkan sebagai hadiah dari negara kita bagi setiap orang yang telah selesai melaksanakan vaksin, yaitu sertifikat vaksin yang akan dikirimkan pada setiap nomor hp-mu yang telah di tuliskan oleh petugas saat pendaftaran itu.

Jadi, setelah selesai di vaksin sambil istirahat jangan lupa buka-buka hpnya dirumah, siapa tahu suatu hari akan bermanfaat buat kamu. 

Pengiriman sertifikat biasanya tidak sampai sehari akan muncul notif pesan berisi sertifikat vaksinasi covid-19 resmi dari pemerintah negara Republik Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun