Suatu makanan yang sudah tidak asing lagi bagi pecinta kuliner Indonesia, dimana makanan jenis ini memang memiliki keunikan rasa tersendiri bagi yang senang memanjakan lidah dengan berbagai kuliner khas negeri sendiri.
Salah satu makanan khas Indonesia yang berasal dari madura dengan bahan daging segar, seringkali terlihat di jajakan diberbagai daerah baik kota kecil maupun kota besar yang ada di Indonesia, jelasnya bukan hanya di daerah asalnya saja.
Ya, sate Madura! pasti sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Memang jenis sate yang satu ini memiliki rasa yang khas, enak dimakan dan cita rasanya tidak dimiliki oleh jenis-jenis sate yang lainnya.
Setelah duduk kamipun berkata "pesan satu porsi bang!", merekapun balik bertanya "sate kambing atau ayam?" lantas kami jawab "sate kambing satu porsi dan sate ayam satu porsi" merekapun mengangguk dan bilang "ok tunggu sebentar, kami buatkan dulu yaa".
Sambil menunggu pesanan kamipun ngobrol dengan mereka tentang bagaimana prosesnya sehingga bisa menghasilkan cita rasa yang berbeda dibanding olahan sate dari daerah lainnya, soalnya kami sudah mencoba berbagai sate yang ada akan tetapi dari sekian banyak penjual sate itu ternyata sate Madura ini yang selalu dirindukan dan melanggan.
Lantas mereka sedikit bercerita tentang sate yang ia jajakan ini. Katanya dari mulai pengambilan daging sebagai bahan pokok mereka sangat hati-hati, biasanya lebih memilih kambing dan ayam hidup yang langsung mereka sembelih sendiri, lalu dikuliti dan dagingnya dicingcang kecil-kecil yang selanjutnya di tusuk memakai tusuk  sate seperti layaknya sate pada umumnya, biasanya terbuat dari bambu.
Pengolahan daging, mereka melakukannya bersama dengan teman lain yang memang sama-sama penjual sate, kebetulan berkomunitas karena asal mereka sama dari Madura, satu suku, sama-sama merantau dan memiliki profesi yang sama yaitu jualan Sate Madura Asli.
Selain proses pengolahan daging segar yang sangat hati-hati, untuk menjaga cita rasa yang khas merekapun membuat bumbu yang sesuai dengan tradisi Madura Asli yang telah mereka kuasai semenjak di daerah asalnya, hanya bahan dasar saja yang biasa mereka beli dari pasar sekitar, sedangkan untuk proses pembuatan bumbunya dilakukan oleh mereka sendiri sampai matang dan siap saji (siap untuk dipakai melumuri daging sate yang sudah matang).
Untuk proses pembakaran daging sate agar matang, mereka menggunakan arang batok kelapa yang dibakar dengan sebelumnya ditetesi minyak kletik (minyak kelapa asli) untuk menciptakan rasa wangi saat pembakarannya.
Akhirnya, tanpa terasa pesanan sate sudah terhidang dan siap untuk dicicipi oleh tuannya, kamipun tak membiarkan lama-lama segera saja menikmati hidangan sate yang sudah dilengkapi nasi lontong dan air teh hangat itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H