Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kitab Suci Samawi Turun di Bulan Suci Ramadhan

20 April 2021   10:30 Diperbarui: 5 September 2021   21:48 2332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan suci Ramadhan mempunyai nilai historis yang sangat penting dan sangat berarti bagi kehidupan manusia, karena erat sekali hubungannya dengan waktu diturunkannya wahyu-wahyu Allah ke muka bumi yang di amanahkan melalui utusan-utusan-Nya.

Adanya bulan suci Ramadhan ini bukan saja memiliki kemulyaan yang sangat tinggi dibandingkan sebelas bulan lainnya, ternyata memiliki nilai histroris pula bagi umat beragama di dunia, terutama penganut agama langit karena Kitab Suci Samawi Turun di Bulan Suci Ramadhan.  

Menurut riwayat, mengatakan bahwa : "Kitab Shuhuf Nabi Ibrahim turun pada malam pertama bulan Ramadhan. Kitab Taurat turun pada malam kedua belas dan kitab Al-Qur'an turun pada malam kedua puluh empat di bulan Ramadhan".

Nah, karena turunnya kitab-kitab suci itu pada bulan Ramadhan, maka para ilmuwan Islam menyebutnya bahwa bulan Ramadhan adalah bulan turunnya revolusi samawiyah, turunnya kitab-kitab suci (wahyu Allah) sebagai koreksi total terhadap banyaknya kemunkaran, kebathilan, kemusrikan, kekufuran dan berbagai keangkuhan manusia dalam perkembangannya dari zaman ke zaman.

Sedangkan pada zaman Nabi Ibrahim penyelewengan dan bermacam kemunkaran dirombak dan di koreksi oleh kitab-kitab shuhuf Ibrahim. Berbagai pelanggaran dan kemunkaran umat Nabi Musa juga dikoreksi dan dibetulkan oleh wahyu Allah yaitu kitab Taurat, sedangkan pada zamannya Nabi Dawud Alaihissalam, Allah menurunkan petunjuknya melalui kitab Zabur.

Keangkuhan dan kesombongan kaum di zaman Nabi Isa Alaihissalam, dirombak oleh Allah dengan diturunkannya kitab Injil, yang terakhir yaitu berbagai penyimpangan, kesesatan, kejahiliyahan, kedzaliman dan kekufuran umat Muhammad SAW dibetulkan, dikoreksi  serta diluruskan dengan kitab Allah yang terbesar dan berlaku sepanjang masa yaitu Al-Qur'anul Karim.

Al-Qur'an sebagai perombak segala bentuk kekufuran, menghilangkan kedzaliman dan penyimpangan-penyimpangan yang ada di dunia ini. Al-Qur'an turun dari langit sebagai pembawa berkah dan semangat revolusi terbesar untuk mematahkan semua bentuk kejahiliyahan dan kemusyrikan yang berusaha eksis di masyarakat, memberikan petunjuk, penjelas, penentu baik-benar dan pemisah antara yang haq dan yang bathil. Hal ini menunjukan bahwa Al-Qur'an tampil ditengah-tengah kehidupan manusia memiliki arti dalam tiga fungsi, yaitu :

1. Sebagai petunjuk hidup bagi umat manusia

2. Memberikan penjelasan tentang petunjuk-petunjuk Allah yang pernah ada.

3. Sebagai pembeda antara yang haq dan yang bathil.

Dari fungsi penampilan Al-Qur'an ini, maka jika seseorang manusia hendak mencari petunjuk dalam menuju jalan hidup yang paling benar jawabannya tiada lain kecuali beriman dan mengikuti petunjuk Al-Qur'an.

Demikian pula jika ingin menilai suatu perkara, apakah sesuatu itu akan membawa manfaat, bernilai maslahat atau justru akan menyebabkan madharat bagi manusia, dibenarkan atau tidak oleh Allah SWT, maka jawaban yang paling tepat semuanya sudah ada pada Al-Qur'an.

Maka selamatlah hidup manusia, jika beriman dan menjadikan kitab suci ini sebagai sumber petunjuk dan pedoman hidupnya. Akan tetapi sebaliknya jika umat manusia mengabaikan, menolak bahkan menentangnya sudah jelas musibah dan kehancuran akan melanda kehidupan dunia maupun akhiratnya. 

Sayangnya, keyakinan untuk kaafah yang sesuai dengan harapan tampaknya hanya ada pada sebagian manusia beriman saja dimuka bumi ini, selebihnya tidak memiliki keyakinan yang kuat terhadap benarnya petunjuk Al-Qur'an.

Al-Qur'an menjadi penyempurna semua kitab suci yang di turunkan dari langit berdasarkan tonggak sejarah kuno masa lampau, Kitab Suci Samawi Turun di Bulan Suci Ramadhan dengan penuh keagungan dan keberkahan bagi semua pemeluknya.

Baca juga: Keistimewaan Dibalik Puasa Ramadhan 

Apa Syarat Diterimanya Suatu Doa?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun