2. Pada malam nishfu sya'ban itu, Allah SWT memberikan ampunan kepada hamba-hambanya yang sudah beragama Islam.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
"Sesungguhnya pada malam nishfu sya'ban Allah ta'ala turun kelangit dunia, lalu mengampuni kepada hamba-hamba-Nya, lebih banyak dari pada rambut kambing bani Kalb" (Al-Hadits)
3. Pada malam itu di tentukannya nasib manusia untuk setahun mendatang (malam nishfu sya'ban) dan diserahkannya buku catatan nasib kepada malaikat pada malam lailatul Qodar (lihat tafsir as-shawi juz IV halaman 320) "Permulaan takdir ditentukan pada malam dari nishfu sya'ban sedangkan diserahkannya kepada para malaikat adalah pada malam Lailatul Qadar". Malam lailatul Qadar merupakan malam yang paling utama dan paling di cari oleh setiap kaum muslimin yang ta'at beribadah, tepat berada pada bulan puasa Ramadhan setiap tahunnya.
Moment yang tepat untuk berdo'a
Maka pada malam nishfu sya'aban ini, para ulama yang mengikuti dan patuh terhadap paham Ahlussunnah Waljama'ah biasanya melakukan pembacaan surat Yasin tiga kali sesudah maghrib, berdzikir dan berdo'a dengan do'a-do'a yang lazim berlaku sesuai tuntunan para ulama, baik sendirian atau secara berjama'ah dengan harapan agar senantiasa diberikan pengampunan, ketetapan iman, tetap islam, rizki yang luas dan berkah, panjang umur dan mati dalam keadaan khusnul khotimah.
Mungkin timbul pertanyaan yang berkenaan dengan do'a nishfu sya'ban ini?
Apakah umur atau bencana yang diputuskan Allah SWT itu dapat dihapus atau dirubah oleh sebab melaksanakan do'a nishfu sya'ban itu?
Jawabnya, tentu! dan mungkin saja, mengapa tidak? karena Allah itu maha kuasa atas segala sesuatu! yang tidak mungkin menurut ukuran manusia, maka bagi Allah mudah saja, semudah membalikan tangan.
"Allah SWT akan menghapus sesuatu yang dikehendaki-Nya dan menetapkan (apa yang dikehendaki-Nya)"
