Simbol status, hak khusus, gaji besar, sekretaris pribadi, sopir berseragam dan mobil mewahnya, ruang VIP di setiap bandara dan hotel maupun semua fasilitas yang diterima. Maka di saat turun dari jabatan kepemimpinannya, tiba-tiba semuanya harus berakhir dan hilang begitu saja.
Untuk menghindari kemungkinan dramatis hilangnya jabatan atau kepemimpinan, paling tidak mengurangi tekanan kejiwaan disaat pensiun, kita harus mempertimbangkan dan memperhitungkan kejadian alamiah ini jauh-jauh hari dan mengadakan berbagai macam persiapan yang matang untuk menyongsongnya, sebab sewaktu-waktu jabatan dan kepemimpinan itu bisa saja hilang dan harus digantikan oleh orang lain.Â
Belajarlah dari pengalaman para pemimpin terdahulu yang sudah lebih dulu pensiun, biasanya mereka setelah berhenti menjadi seorang pemimpin ia akan banyak menghibur diri dengan mengenang pengalaman-pengalaman manis tatkala mereka masih memegang tongkat kepemimpinannya, bersyukur atas anugerah yang telah didapatkannya ketika pernah menjadi pemimpin tertinggi, manfaatkan segala sesuatu yang tersedia dengan sebaik-baiknya dan terimalah semuanya dengan ikhlash dan syukur, karena hanya dengan cara-cara seperti itulah orang-orang yang telah pensiun dari kepemimpinannya akan terhindar dari tertimpanya depresi, stress, prustasi, dan berbagai macam penyakit yang mungkin saja komplikasi, semuanya bersumber dari post power syndrome.
Mampu bertahan dimasa sulit wajib dimiliki oleh setiap pemimpin bahkan mungkin setiap orang di dunia ini, karena tidak dapat disangkal lagi bahwa kehidupan ini dipenuhi dengan persaingan yang sangat tinggi terutama di dunia karir dalam mencapai derajat kesuksesannya, kadang persaingan itu sehat dan kadang pula persaingan itu dilakukan secara tidak sehat, maka setiap orang harus bisa bertahan dan tetap eksis saat memegang tampuk kepemimpinannya dan harus tetap tangguh pada saat jabatan kepemimpinannya dilengserkan maupun diganti oleh orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H