2. Jika mi'raj hanya mimpi belaka, maka apakah gunanya seluruh umat islam memperingatinya dengan besar-besaran. Dimanakah ditemukan di dunia ini orang yang mau memperingati suatu mimpi dengan cara besar-besaran?
3. Kalau hanya mimpi, tentu peristiwa isra mi'raj Nabi SAW ini tidak ada perbedaan dengan banyak manusia lainnya, karena setiap malam di dunia ini begitu banyak manusia yang berkhayal dan mampu bermimpi terbang ke ruang angkasa.
Maka selaku orang yang telah beriman sepantasnya dapat menguatkan i'tikadnya dalam mempercayai isra mi'raj dengan tetap berpendirian bahwa Nabi SAW melaksanakan isra mi'raj dengan tubuh dan ruhnya sendiri, beliau telah melihat secara nyata kebesaran ayat-ayat Allah dengan mata kepala dan hati nurani beliau SAW.
Kejadian itu tentunya bagi Nabi SAW yang telah diangkat sebagai Rasul bukanlah sesuatu yang sulit, sebab dahulu Nabi Adam AS dan Ibu Hawa turun kedunia dari syurga pun tanpa kendaraan, demikian juga tongkat Nabi Musa AS bisa menjadi ular yang sangat besar dan tongkat beliau juga dapat membelah lautan luas menjadi jalan raya yang dapat dilalui oleh banyak manusia yang mengikutinya, unta Nabi Shaleh dilahirkan dari sebuah batu besar dan nabi Isa mampu mengobati berbagai macam penyakit yang sukar diobati pada masa itu sampai beliau ini bisa menghidupkan kembali orang yang sudah mati. Itulah mukjizat-mukjizat para Rasul Allah yang telah diperlihatkan kepada manusia agar beriman kepada Allah SWT.
Maka isra mi'raj adalah suatu perjalanan yang sangat jauh dan ditempuh oleh beliau SAW dalam waktu yang relatif singkat dan menjadi mukjizat yang paling luar biasa yang pernah diberikan kepada para Nabi dan Rasul Allah.
Dan tentunya kejadian isra mi'raj ini merupakan ujian terberat bagi nilai-nilai keimanan seseorang, apabila percaya maka akan masuk pada golongan orang-orang yang beriman seperti Abu Bakar As-Shidiq RA, Umar bin Khatab RA, Usman bin Affan RA dan Ali bin Abi Thalib RA. Sedangkan jika mengingkarinya maka akan termasuk pada golongan kafir seperti Abu Jahal, Abu Lahab dan Abu-abu lainnya yang sudah jelas tempatnya di neraka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H