Seorang pemimpin yang sudah matang akan sangat memahami "kesenjangan persepsi" seperti itu. Maka akan terus berusaha keras untuk selalu introspektif dan mencari umpan balik serta melakukan langkah-langkah koreksi, jika memang sangat diperlukan.
Manfaat terbesar jika seorang pemimpin selalu introspektif adalah akan senantiasa terpacu untuk meningkatkan kinerja eksekutifnya. Pemimpin yang tahu persis siapa dirinya dan yang mengenal kelebihannya untuk ditonjolkannya serta segenap kelemahannya untuk di kompensasikan, maka ia akan lebih mampu menjalankan fungsi dan peranannya sebagai seorang pemimpin.Â
Pemimpin yang introspektif akan lebih bisa menghindari kesalahan serta menampilkan sosok elegant yang penuh percaya diri sehingga mudah memperoleh rasa hormat dan dukungan dari segenap bawahannya.
salah satu bagian pokok dari rangkaian upaya dalam mengevaluasi diri sendiri adalah mendengarkan apa-apa yang anda katakan sendiri dan bagaimana cara menyampaikannya. Maka dari sini  anda bisa menilai apakah ucapan, pesan-pesan dan perintah anda cukup dimengerti atau tidak.Â
Hindarilah kata-kata dan gaya bahasa yang sulit dipahami oleh lawan bicara atau bawahan, ungkapan-ungkapan yang biasa diucapkan dalam organisasi kecil belum tentu sesuai untuk sebuah lingkungan organisasi atau perusahaan besar.
Seorang eksekutif harus bersikap introspektif (selalu melakukan introspeksi) agar tidak mengarah atau berkembang menjadi pribadi yang kaku, tidak peka, cenderung sewenang-wenang, dan berbagai karakteristik negatif lainnya yang menyulitkan diri sendiri untuk tampil sebagai seorang pemimpin yang benar-benar efektif dan baik.
Dengan mengetahui sepenuhnya siapa sebenarnya diri anda, apa saja tujuan-tujuannya, cita-cita, impian, aspirasi, segenap kekuatan psikologis, spiritual dan religiusitas dan mengenal kelemahan anda sendiri, maka akan berpeluang besar untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan anda sebagai seorang pemimpin yang hebat.
Sesuatu yang sehat dan bermanfaat jika selalu bertanya kepada diri sendiri: nilai-nilai apa saja yang benar-benar layak dan perlu saya anut?, apa prasangka-prasangka yang paling menghantui pikiran saya? apakah saya sudah berusaha semaksimal mungkin dalam melaksanakan yang saya rencanakan?
Selain itu sebenarnya masih banyak lagi aspek-aspek lainnya dari evaluasi diri dan introspeksi dalam menentukan penilaian tentang sejauh mana efektivitas anda jika sebagai seorang pemimpin baik pada perusahaan, organisasi maupun lingkup kenegaraan.
Sebuah keniscayaan apabila seorang pemimpin akan selalu melakukan introspeksi diri, memperbaiki kelemahan dan kekurangannya serta terus menerus meningkatkan performa serta kualitas kepemimpinannya untuk tujuan keberhasilan dirinya dan organisasi atau perusahaan yang dipimpinnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H