Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Antisipasi Kesehatan dengan Rapid Test Antigen

11 Februari 2021   00:31 Diperbarui: 11 Februari 2021   00:52 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1: Petugas Test Antigent berseragam lengkap (Dokpri)

Rapid test antigen SARS-CoV-2, menjadi sesuatu yang sangat menarik untuk di simak karena pada saat ini begitu gencar dilakukan di berbagai daerah oleh dinas-dinas kesehatan pada wilayahnya masing-masing sebagai upaya preventif pencegahan terhadap menjalarnya mata rantai virus Covid-19.

Banyak orang yang telah mengalami secara langsung Rapid test antigen SARS-CoV-2, dari mulai pejabat tinggi, artis dan aktor, pejabat daerah, pengusaha, pegawai negeri maupun swasta, keamanan dan masyarakat biasa, bahkan tidak sedikit yang telah mengalaminya secara berulang-ulang sampai 3 kali dalam kurun waktu yang berbeda dan mungkin banyak juga yang mengalami lebih banyak lagi.

Kamipun tidak terlewatkan mendapat bagian menjadi peserta rapid test, suatu hari dapat mengalami secara langsung Rapid Test Antigen SARS-CoV-2 di tempat bekerja, dimana semua pegawai diharuskan untuk melaksanakan Swab Test untuk mengetahui terkena atau tidaknya oleh Virus Corona. 

Gambar 2: Test Antigent oleh petugas kesehatan (Dokpri)
Gambar 2: Test Antigent oleh petugas kesehatan (Dokpri)
Pada hari itu semua pegawai berdatangan secara berurutan karena oleh panitia telah diberikan nomor urut berupa karcis dan melakukan antri menunggu giliran untuk di Test Swab Antigen, terlihat tim kesehatan lengkap dengan atribut satgas covid 19 sudah duduk melakukan tugasnya masing-masing, dimana terdapat dua kelompok yang masing-masing regu beranggotakan 3-4 orang tenaga medis, dua orang dokter spesialis swab, teknisi, sopir dan mobil ambulan.

Kelompok (tim) kesehatan satu terdiri dari beberapa orang yang bertugas melakukan wawancara dan menuliskan data peserta (pasien) Swab Antigen, lalu setelah data lengkap diserahkan ke tim 2 yang terdiri dari 3-4 orang petugas medis yang secara khusus melakukan analisa data dan hasil Swab setiap pasien yang telah selesai.

Gambar 3: Wawancara dan pendataan oleh petugas (Dokpri)
Gambar 3: Wawancara dan pendataan oleh petugas (Dokpri)
Saat dipanggil untuk duduk oleh tim 1 yang bertugas melakukan wawancara dan pendataan, maka ada beberapa pertanyaan yang mereka sampaikan kepada setiap peserta Test antigen, yaitu :

Apa keluhan atau rasa sakit yang saat ini sedang dirasakan?

Apakah pernah berinteraksi dengan orang yang terkena Covid 19?

Apakah ada anggota keluarga atau warga di lingkungan sekitar anda yang terinfeksi Covid 19?

Apakah ada rasa sesak nafas, demam, batuk, pilek, kaku dibagian kuduk, diare, badan lemah atau yang lainnya?

Apakah beberapa hari kebelakang telah melaksanakan perjalanan jauh, semisal habis pulang dari luar kota atau luar negeri?

Maka petugas medis pun akan mencatatnya sesuai jawaban dari pertanyaan yang telah dikemukakan, setelah itu datanya diserahkan ke meja tim 2 selaku bagian riset data, lalu pasien di panggil oleh dokter yang sudah menunggu untuk melakukan Test Swab, jika sudah selesai maka hasilnya akan di analisa oleh tim dokter yang bertugas saat itu.

Tanpa menunggu lama setiap orang yang telah di Swab dapat menerima hasilnya dalam waktu 30 menit, pernyataan resmi tim kesehatan tentang "negatif" atau "positif" dapat terlihat pada hari itu.

Setiap peserta yang telah selesai di Swab diberikan tisu, yakult dan air minum kemasan untuk sekedar menyegarkan kembali tubuh yang sempat cemas sesaat ketika menghadapi dokter dan perawat yang bertugas melakukan Rapid Test Antigen.

Gambar 4: Data hasil Test Antigent SARS CoV-2 (Dokpri)
Gambar 4: Data hasil Test Antigent SARS CoV-2 (Dokpri)
Setelah menerima hasilnya, kamipun bersyukur karena ternyata "negatif", akan tetapi dari sekitar 300 pegawai yang di Test saat itu ada 2 rekan kerja yang terindikasi Orang Tanpa Gejala (OTG) dan satu lagi dinyatakan "positif" maka keduanya langsung dibawa oleh petugas dan ambulan yang telah di sediakan disana oleh tim kesehatan menuju ke RSUD Garut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun