Kata Kunci : Motivasi belajar siswa, Contextual Teaching and Learning, Role Playing, Flash Card
BAB IÂ
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
untuk dirinya maupun untuk pebelajar. Sedangkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan salah satu strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa, yang menuntut siswa untuk terampil dan peka terhadap pemecahan masalah yang ada di lingkungan riil sosialnya secara kolaboratif. CTL merupakan model pembelajaran konstruktivisme, dimana fokus pembelajaran ada pada masalah yang dipilih yang mengandung isu-isu atau permasalahan global yang saat ini terjadi. Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini , pembelajaran kurang variatif dengan hanya menggunakan metode ceramah dengan media papan tulis. Guru hanya berfokus pada bagaimana sedapat mungkin mengajar target pelajaran pelajaran yang telah dirumuskan di dalam kurikulum. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran tidak menyenangkan, siswa tidak antusia, pasif dan kurang semangat dalam mengikuti pelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris menjadi rendah. Siswa merasa jenuh dan bosan dengan metode pembelajaran yang kurang bervariatif. Bahkan tugas yang diberikan oleh guru-guru tidak dikerjakan dengan sungguh-sungguh, dan hanya sekedar mengumpulkan tugas untuk mendapat nilai saja. Pemahaman siswa terhadap
materi yang diberikan oleh guru juga belum sesuai harapan.
Melihat permasalahan di atas, maka guru harus mampu mengambil langkah perbaikan untuk meningkatkan kembali motivasi belajar siswa. Motivasi dan keakfitan siswa dalam belajar akan muncul bila kondisi belajar mengajar guru dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan well being. Untuk itu dibutuhkan inovasi yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan Best Practice ini adalah kegiatan pembelajaran guna meningkatkan motivasi belajar siswa melalui model Contextual Teaching and Learning dengan metode Role Playing Menggunakan Media Flash Card  pada mata pelajaran Bahasa Inggris di kelas VI SDN Pelem 2 Ngawi, Kabupaten Ngawi.
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan Best Practice ini adalah untuk meningkatkan kompetensi profesionalisme guru dalam menulis pengalaman-pengalaman selama kegiatan pembelajaran di kelasnya terutama pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.
1. Bagi Siswa
- Siswa akan lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran
- Memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dalam kegiatan belajar dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
- Mendorong siswa untuk meningkatkan kerjasama dan menumbuhkan sikap kepemimpinan
- Terkontrolnya tingkah laku positif siswa
- Menciptakan suasana kelas yang kondusif dan dinamis pada proses pembelajaran.
- Meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi Guru
- Memperluas wawasan guru
- Meningkatkan profesionalitas kerja
- Meningkatkan peran guru sebagai fasilitator
- Memberikan motivasi bagi guru-guru lainnya
- Memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris
3. Bagi Sekolah
- Menerapkan metode yang dilaksanakan terhadap pelajaran yang lain
- Memanfaatkan metode dengan semaksimal mungkin
- Mengembangkan bakat untuk tercapainya visi dan misi sekolah
BAB IIÂ
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan Sasaran
Tujuan penulisan Best Practice ini adalah untuk mendeskripsikan pengalaman terbaik penulis dalam menerapkan pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi belajar siswa melalui pemanfaatan media pembelajaran menggunakan model Contextual Teaching and Learning dengan metode Role Playing Menggunakan Media Flash Card.
Sasaran pelaksanaan best practice pembelajaran ini adalah siswa kelas VI Â di SDN Pelem 2 Ngawi Kabupaten Ngawi yang berjumlah 23 siswa.
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan/materi yang digunakan dalam Best Practice pembelajaran ini adalah Present Continuous Tense kompetensi dasar sebagai berikut:
Tabel 2.1. Kompetensi Dasar
KD 3.5
Menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait keadaan/tindakan/ kegiatan/ kejadian yang sedang dilakukan/terjadi pada saat ini, waktu lampau, dan waktu yang akan datang, sesuai dengan konteks penggunaannya (perhatikan unsur kebahasaan present continuous, past continuous, will+continuous)
Â
KD 4.5