Mohon tunggu...
Anton Pribadi
Anton Pribadi Mohon Tunggu... -

suka dengan hal baru dan menjelajahi tempat baru, tersesat di belantara internet

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Publik Relation a la Steve Jobs

20 Oktober 2011   06:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:44 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Steve Jobs sejatinya adalah master dalam bidang Public Relation, setidaknya untuk produk-produknya. Nama Apple mulai melambung berkat produk iPod, iPhone dan iPad. Kesuksesan Apple, dalam hal ini Steve Jobs mulai terlihat ketika meluncurkan produk personal computer Macintosh tahun 1984.

Mungkinkah iklan yg dibayar untuk sekali tayang bisa diingat dan akhirnya mensukseskan produknya? Steve Jobs tidak membuang jutaan dollar US untuk memasang iklan di beberapa program dan station tv. Launching Macintosh hanya berupa 1 kali pemunculan iklan di final superbowl. Efeknya sungguh luar biasa. Publikasi setelah iklan Macintosh yg berjudul “1984” justru bernilai jutaan dolar amerika, dan semua itu gratis! Iklan tersebut memperoleh berbagai penghargaan dan menjadi referensi di dunia advertising

Steve Jobs meluncurkan iPod dengan presentasi yg luar biasa. Dengan baju yg menjadi kebesarannya turtle neck hitam, celana jeans, dan sepatu kets, dia membuat audience yg sebagian besar wartawan terpukau. Dia tidak menjelaskan hal teknis dan rumit tentang alat pemutar lagu, yg sebenarnya bukan hal baru. Jobs membuat pemutar musik bernama iPod menjadi bagian gaya hidup. Steve Jobs menjelaskan kepraktisan alat tersebut di presentasinya “ Perangkat kecil yg mengagumkan ini dapat memuat 1000 lagu dan pas di kantong saya”.

Demikian pula ketika meluncurkan iPhone dan iPad, Steve Jobs membuat presentasi yg sangat menarik dan pada akhirnya semua review produk tersebut didapat secara gratis melalui publikasi di media massa. Bahkan video presentasi launching produk Apple sudah ditonton jutaan kali di youtube. Setiap produk Apple mau launching desas desus sudah bermunculan. Sebagian keunggulan dari produk tersebut telah dibocorkan ke telinga publik. Rasa penasaran ini yg membuat jutaan orang ingin menikmati pengalaman menggunakan produk Apple dan berusaha untuk selalu menjadi yg pertama. Antrian orang yg rela tidur di luar Apple Store tentu menjadi gambar yg menarik untuk dimuat di media. Sekali lagi ini publikasi yg gratis!.

Steve Jobs sangat handal memanfaatkan media. Namun dia menyadari media bisa membuat nama Apple terpuruk bila mereka tahu persis penyakitnya dan harapan hidupnya yg tidak panjang lagi. Tahun 2003 dia telah menyadari hidupnya akan cepat berakhir karena kanker pankreas yg dideritanya tidak bisa dioperasi. Steve Jobs berusaha keras untuk tidak memperlihatkan rasa sakitnya. Bahkan ketika ia menjalani tranplantasi liver berita tersebut tidak muncul di publik sampai dua bulan setelahnya. Steve Jobs menyadari berita tersebut akan mempengaruhi kinerja saham Apple di Wallstreet dan para pekerja di Apple sendiri. Walau akhirnya Steve Jobs menyerah oleh maut tapi kematiannya menjadi agung di media. Tanpa Steve Jobs seolah olah dunia menjadi monoton dan abu abu seperti digambarkan dalam iklan Macintosh“1984”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun