Mohon tunggu...
Anto Medan
Anto Medan Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Ayuk.......

Selanjutnya

Tutup

Money

Presiden dan Bahan Pangan

28 Januari 2016   00:15 Diperbarui: 28 Januari 2016   00:17 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, tepatnya 27 Januari 2017, Presiden menginstruksikan supaya Mentan dan Mendag supaya menstabilkan harga pangan yang melonjak. 

"Harga pangan kita berada dalam peringkat yang lebih tinggi dibandingkan negara yang lain seperti Filipina, China, Kamboja, India, Thailand, maupun Vietnam. Itu harus disikapi dengan hati-hati," ujar Presiden dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (27/1/2016).

Jokowi menambahkan, tujuan kebijakan di bidang pangan adalah membuat rakyat cukup pangan dan petani menjadi sejahtera. Sebab itu, kebijakan pangan harus berkolerasi dengan penurunan angka kemiskinan."

Hal-hal berkaitan dengan pangan yang saya rangkum adalah sebagai berikut:

Pertama, menurut kompasianer Edy Rolan, bahan pangan sama pentingnya dengan BBM. Hal ini tepat sekali, malahan bahan pangan mungkin lebih penting lagi dari BBM. Semua orang kan harus makan dan minum, setiap hari.

Kedua, keinginan kita semua untuk mandiri dalam mencukupi kebutuhan pangan nasional kita.

Ketiga, keterbatasan kita dalam hal lahan produktif, teknologi pertanian, infrastruktur pendukung pertanian serta industri agrobisnis.

Keempat, harga pangan tidak boleh terlalu rendah sampai merugikan petani, dan tidak boleh terlalu tinggi, sehingga memberatkan masyarakat secara keseluruhan.

Kelima, kemampuan menteri teknis dalam mengelola isu-isu di atas.

Dalam rapat terbatas tersebut, Mentan dengan seenaknya mengatakan masalah harga adalah tanggung jawab Mendag. Waduh, guling-guling saya sambil ketawa, ala Bung Ninoy yang sedang bahagia.

Bagaimana tidak? Seluruh rakyat Indonesia yang baca berita tahu, kalau harga sapi naik, gara-gara ppn untuk perdagangan sapi non indukan itu adalah usulan mentan. Dan juga harga jagung naik ke 6500 rupiah per kg, gara-gara impor jagung distop oleh Mentan. Gara-gara jagung mahal, harga daging ayam juga naik. Saya baru beli daging ayam kampung (diberi pakan jagung) dengan harga 60.000, harga ayam pedaging mungkin sudah sekitar 40.000 rupiah per kg.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun