Mohon tunggu...
Dr dr M N Ruky M Kes Apt Sp GK
Dr dr M N Ruky M Kes Apt Sp GK Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Dokter

Professional Medicine, Apoteker, Nutrition and Leadership

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pentingnya Asupan Protein Bagi Atlet

20 Februari 2024   20:56 Diperbarui: 20 Februari 2024   21:03 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Protein adalah salah satu nutrisi utama yang harus terpenuhi jika ingin membentuk tubuh lebih berotot dan ideal. protein merupakan jenis molekul khusus yang terdiri dari asam amino, tanpa asam amino, tubuh tidak akan dapat menciptakan protein. Sekarang, ada banyak jenis protein dalam tubuh. 

Pembentukan protein otot memerlukan berbagai asam amino, beberapa diantara nya harus diperoleh dari makanan sehari-hari. Ini dikenal sebagai asam amino esensial.  Apabila makanan atlet mengandung protein terlalu sedikit setiap harinya, tubuh atlet bisa mengalami kekurangan asam amino yang dibutuhkan untuk membangun dan memperbaiki otot. Akibatnya adalah program perkembangan dan pertumbuhan otot sang atlet akan terganggu.

Seorang atlet binaraga membutuhkan asam amino yang lebih banyak untuk memperbaiki serat otot yang rusak. Secara umum direkomendasi protein sebanyak  2,2 gram/kgBB/hari. Tingkat asupan protein akan menjadi lebih tinggi sekitar 2,6 gram -- 3 gram protein per hari biasanya ketika memasuki masa cutting (fat loss). Apakah kebutuhan ini tidak terlalu tinggi?  tentu tidak bila seorang atlet aktif menjalani latihan pembentukan otot.  Kebutuhan protein untuk atlet berkisar antara 2,3 gram-3,1 gram protein per kilogram berat badan,".

Bagi atlet yang rutin latihan, terutama latihan beban. Tidak usah khawatir makan protein yang banyak akan bisa mengganggu ginjal atlet kita, selagi tidak memiliki riwayat penyakit berbahaya atau gangguan ginjal.

Apabila seorang atlet memiliki tubuh yang sudah lean (ideal berotot), tetap disarankan menjaga asupan protein harian nya. Jika atlet nya kembali mengonsumsi protein terlalu rendah (kurang dari 1 gram per kilogram berat badan), maka penyusutan otot bisa terjadi lebih cepat.

Tidak semua bentuk protein sama. Beberapa bentuk protein dicerna dengan kecepatan yang berbeda:

  • Protein daging sapi (beef protein) misalnya, dicerna dengan cepat dan 70-80 persen apa yang dimakan oleh tubuh dan memiliki jumlah amino esensial yang besar.
  • Whey protein juga dicerna dengan cepat dan mengandung tinggi asam amino esensial, terutama leusin, jenis protein ini sangat penting untuk pertumbuhan otot.
  • Protein dalam telur (putih) lebih lambat daripada whey dan beef protein. Namun juga memiliki profil asam amino yang terbaik.

Apabila dalam menu sehari-hari terdapat ikan, daging, susu, dan telur maka atlet tidak memerlukan protein tambahan (suplemen). Selain itu, makanan sumber protein lain antara lain dari kacang-kacangan, rami, biji-bijian, atau bayam.

Di akhir tulisan saya menyarankan; dalam keseharian konsumsilah makanan dalam porsi kecil dengan frekuensi sering sesuai kondisi dan toleransi tubuh anda; bila jenis olahraga yang anda pilih mengutamakan otot, maka konsumsi protein sebelum dan setelah latihan, bila perlu konsumsi suplemen protein jenis whey.  tujuannya membantu meningkatkan recovery tubuh, serta mempercepat pertumbuhan otot). dan bagi anda yang aktif latihan fisik apapun jenis olahraganya, baiknya konsumsi protein sebelum tidur (untuk membantu memperbaiki otot yang rusak setelah latihan)  

Penulis adalah:

  • Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Apoteker
  • Staf Medis di RSUD Mulia-Puncak Jaya Papua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun