Sedangkan untuk wanita, bagian tubuh yang dihitung lingkarnya adalah pinggang, pinggul dan leher. Dari angka yang diperoleh, tambahkan ukuran lingkar pinggang dan lingkar pinggul. Hasil penjumlahan keduanya kemudian dikurangi dengan lingkar leher. Dari sini, Anda akan mendapatkan perkiraan persentase massa tubuh tanpa lemak.
- Menggunakan MRI
     Dibandingkan dengan dua cara yang telah disebutkan sebelumnya, MRI adalah cara yang akurat. Hasil perhitungan magnetic resonance imaging (MRI) juga paling bisa diandalkan. Mesin MRI bekerja dengan menggunakan magnet untuk mengatur ulang atom hidrogen dalam tubuh. Mesin mengambil gambar otot Anda dan melepaskan energi untuk menghitung massa otot.Akan tetapi, biaya untuk menggunakan mesin MRI memang masih terbilang tinggi. Karena itulah, mesin ini hanya digunakan untuk situasi-situasi tertentu saja.
Berapa Jumlah Ideal Massa Otot?
     Massa otot sebenarnya tergantung pada beberapa hal. Selain tinggi badan dan fitness level, suku dan ras juga turut berpengaruh.  Untuk pria, massa otot dapat dikatakan baik jika persentasenya berada di angka 40-44% untuk usia 18-35 tahun, 36-40% untuk usia 36-55 tahun, 32-35% untuk usia 56-75 tahun dan tidak jauh dari 31% untuk usia 76-85 tahun.
     Sedangkan untuk wanita, persentase massa otot idealnya adalah 31-33% untuk usia 18-35 tahun, 29-31% untuk usia 36-55 tahun, 27-30% untuk usia 56-75 tahun dan tidak terlampau jauh dari angka 26% saat usia 76-85 tahun.
Apa Hubungan Protein dan Massa Otot?
      Protein mampu mempromosikan penggunaan lemak sebagai energi sehingga dapat menurunkan kadar lemak dalam tubuh. Makanan tinggi protein seperti daging merah, unggas, ikan, telur, dan kacang-kacangan ketika dikonsumsi akan dipecah oleh tubuh menjadi asam amino. Ketika terjadi kerusakan di bagian otot akibat dari aktifitas fisik seperti berolahraga, maka tubuh akan langsung merespon dan mengubah asam amino menjadi sel otot baru.
Bagaimana Protein Bekerja dalam Tubuh?
     Ketika Anda makan, setelah sumber makanan hewani dan nabati yang mengandung protein dikunyah di mulut dan bercampur dengan enzim amilase, selanjutnya dicerna oleh lambung dalam bentuk molekul protein dimana protein tersebut dipecah menjadi polipeptida pendek oleh enzim pepsin. Enzim erepsin selanjutnya bekerja untuk memecah polipeptida pendek mejadi asam amino, kemudian asam amino tersebut dibagi menjadi dua proses yaitu diserap jonjot usus dan diproses dalam hati.
     Proses yang diserap oleh jonjot usus langsung dapat diserap dan digunakan untuk berbagai keperluan menurut fungsi protein salah satunya adalah memperbaiki jaringan otot yang rusak dan untuk menambah massa otot. Sementara yang diproses dalam hati akan dirubah menjadi asam keto dan selanjutnya diproses melalui siklus asam sitrat untuk cadangan energi yang akan diproses sama seperti metabolisme karbohidrat.
       Faktor Apa Saja uang Mempengaruhi Massa Otot dan Ketahanan Otot?