Mohon tunggu...
Dwiyanto Agus Nugroho
Dwiyanto Agus Nugroho Mohon Tunggu... -

Tinggal di Yogyakarta sudah menikah dengan 2 orang putri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bulan Putih

18 Agustus 2012   16:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:33 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika bulan putih datang menyapa

Aku jadi mengerti

Hakekat kegelapan

Dalam kesendirianku

Kupasung supiah

Kutelikung amarah

Kuberangus lawamah

Kuumbar mutmainah

Dan bayangMu berkelebat dan berjejalan

Dalam genangan cuaca

Serta menikam diam diam

Ketika malam hampir mati

Bulan putih bergegas pergi

Aku termangu sendiri

Berkubang sepi

Kutabur seonggok puisi

Mengetuk pintuMu

Berharap bulan putih datang kembali

Menanti

Menanti

Siksaan ini begitu indah Tuhanku

Tapi lebih indah

Kapan Kau merangkai puisi bersamaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun