Mohon tunggu...
Antok Serean
Antok Serean Mohon Tunggu... -

Penulis. Bekerja di GAYa NUSANTARA. Tinggal di Surabaya, Jawa Timur. Bibliografi: Sebuah Biola Tanda Cinta, Hanya Ada di Indonesia, Di Balik Kaca, Menagerie 7, Ebook Hari Ini Tak Ada Cinta. http://kampunglanang.wordpress.com http://queerbooks.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pengumuman dan Pemenang Naskah yang Lolos untuk Dibukukan

31 Januari 2012   08:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:14 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pengantar

Amarah yang begitu dahsyat itu dibungkam. Engkau seperti binatang terjebak, yang tak lagi bisa bernafas. Dalam kepedihanmu, terdengar tawa. Mereka yang berpesta karena penderitaanmu: “Salibkan dia! Bakar hidup-hidup! Perkosalah selagi bisa!” Karena lengkingan pilumu telah dijadikan santapan lezat. Dan kau tak mampu menjadi apapun lagi. Selain menjelma menjadi keindahan. Pada saatnya, engkau akan mampu berkelana. Sebagai kata-kata yang akan beredar, entah hingga kemana. Lomba Lingkar Puisi dan Prosa – Lembaga Bhinneka telah memberi kesempatan yang lain untuk bersua denganmu. Dianna Firefly dan Asyuner Jabar telah mengusahakan adanya lomba ini. Didukung oleh Shinta Miranda, Antok Serean, Helga Worotitjan, Electra Clytemnestra, Donny Anggoro dan Hendri Yulius sebagai juri. Bersama, kami akan segera mengubahmu dalam lembaran-lembaran buku.

Namun banyak dari peserta yang mungkin lupa dan tak menghadirkan kamu dalam tulisannya. Kami menamakannya karya yang tak sesuai dengan tema. Sedangkan kesepuluh cerpen dan ketigapuluhlima puisi yang terpilih, bukannya tanpa diskusi panjang di antara kami. Akhirnya semua setuju menetapkan penilaian berdasarkan tema, orisinalitas, gaya bahasa, pesan dan makna untuk puisi; sedangkan untuk cerpen, ditambah dengan alur cerita.  Penulis-penulis muda yang tak begitu dikenal namanya, namun begitu dahsyat karyanya membuat kami merasa bangga memiliki anggota grup seperti anda. Ini juga yang menjadi pertimbangan kami saat memilih karya yang terasa sama kuatnya, sebanding dahsyatnya.

Semula, kami ingin menyertakan 50 puisi dan 15 cerpen (dengan juara 1 dan 2), namun kami ingin menyajikan amarah yang tak sekedarnya, amarah yang memang telah menjelma menjadi indah. Karena itu, kami akhirnya memutuskan untuk memilih 35 cerpen dan 10 puisi saja (tapi dengan tambahan juara ke-3 di masing-masing kategori).  Siapapun yang telah mengirim karyanya adalah pemenang. Pemenang bagi diri mereka sendiri dan pemenang di mata saya. Bagi yang karyanya tidak termasuk dalam naskah yang akan dibukukan, kami harap agar tidak putus asa. Teruslah berkarya! Akhirnya, kami menyampaikan “Selamat“ bagi semua yang telah terlibat dalam lomba ini.

*Soe Tjen Marching – Ketua Lembaga Bhinneka

Dengan hormat,
Panitia lomba Lomba Menulis Cerpen Dan Puisi Bertema Amarah 2012 Lingkar Puisi Dan Prosa – Lembaga Bhinneka mengumumkan bahwa:
A. Kategori Lomba Puisi
Pemenang Lomba Juara Pertama  : Bait-bait Puisi yang Kutulis dan Kubaca Berulang Kali Hadiah Uang Tunai Rp. 400.000,- Juara Kedua    : Sajak Untuk Kenangan Hadiah Uang Tunai Rp. 300.000,- Juara Ketiga    : Orkestra Kaligrafi Hadiah Uang Tunai Rp. 200.000,- Naskah untuk dibukukan
Pada Nasib Kita Semua (Thoni Mukharrom) Satire (Lauh Sutan Kusnandar) Abad Penuh Laknat ( Joshua Igho) Parodi Merah Putih ( AD Rusmianto) Orkestra Kaligrafi (Manusia Perahu, Sudianto) Sajak Mangga Muda ( Auliya Putri Larasingtyas) Meme ( Elyda K. Rara) Yang Merias Wajah di Kota Kami ( Fina Lanah Diana) Luka Huluan Luka Si-Kulup (Malam Gerimis Miris Sendiri ( Roby Saputra El Kuray) Sore di Sana Tak Ada Lagi yang Mau Ditanak ( AB. Malik Anau) Doa Seorang Hamba yang Senantiasa Melihat Sepi di Jiwa Terbening ( Arther Panther Oilii) Bait-Bait Puisi yang Kutulis dan Kubaca Berulang Kali ( Arther Panther Olii) Tuhan Manusia (Angga Aryo Wiwaha) Izinkan Aku Mencium Ibuku Sebelum Pagi (Angga Aryo Wiwaha) Sajak Untuk Kenangan ( Pringadi Abdi Surya) Ujung Musim Kemarau ( Pringadi Abdi Surya) Trah ( Lina Kelana) Kepada yang Terhormat (A.Barud N.A) Luka (Joshua Igho)  Sajak Seorang Anak Pelacur (De Baron Martha) Sajak Untuk Han:Requiem Negeri Bhinneka(A.Ganjar Sudibyo) Tuan Bukan Tuhan (Dwi Pratiwi) Tuhan itu Berwarna Hitam (Bayu Gautama) Domain Mendung (Manusia Perahu) Lihatlah Luka di Daiku, Dinda (Lasinta Ari Nendra Wibawa) Sekelumit Debat;Saya dan Negara (Lalu Arman Rozika) Mati Dalam Ketakutan (Aqsha Al Akbar) Laknat (Hamdani Chamsyah) Dua Wajah (Ilham Jatioko) Memoriabilia Orang Pinggiran (Ganz Pecandukata) Butir Rosario yang Harus Kupetik Tanpa Hembus Nafasmu (Majenis Panggar Besi) Dilema (Yudi Gunawan) Binar Nista (Ila Rizky Nidiana) Debuman Batu dan Reruntuhan Mata (Ahmad Moehdor al-Farisi/Cak Ndor)

B. Kategori Lomba Cerpen
Pemenang Lomba Juara Pertama        : Perjamuan Terindah Sepanjang MasaHadiah Uang Tunai Rp. 400.000,- Juara Kedua          : Iblis Hadiah Uang Tunai Rp. 300.000,- Juara Ketiga          : BenaluHadiah Uang Tunai Rp. 200.000,-  Naskah untuk dibukukan Perjamuan Terindah Sepanjang Masa Iblis Benalu Pelangi Biru untuk Mona Padang Gersang Garuda Bisu itu Menangis Laksana Pelangi Aku dan Bara Sebelas Indra Rahasia Tawaba
Demikian pengumuman ini kami sampaikan. Bagi pemenang harap segera mengirim email data diri (singkat) beserta No. Rekening dan nama pemegang rekening ke alamat email LPP – LB (lingkarpuisiprosa@gmail.com) dengan subjek PEMENANG AMARAH PUISI (1/2/3) atau PEMENANG AMARAH CERPEN (1/2/3). Kami menyampaikan terima kasih kepada peserta lomba atas partisipasi yang luar biasa dan mohon maaf jika dalam penyelenggaraan lomba ini ada tutur lisan maupun tulisan yang tidak berkenan.

Salam Sastra Bhinneka
Ketua Lomba Puisi dan Cerpen Amarah
LPP-LB

Dianna Firefly

Mengetahui
Ketua Lembaga Bhinneka

Soe Tjen Marching

Dewan Juri
Soe Tjen Marching Shinta Miranda Asyuner Jabar Donny Anggoro Antok Serean Hendri Yulius Helga Worotitjan Electra Clytemnetra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun