Tapi setidaknya aku dan kamu pernah tersenyum dan menangis bersama,
 Tertawa dan menjerit,Â
Menatap dan berkedip,Â
Berkata dan berbisisk.
Aku masih banyak urusan semesta.
Aku harus menikmati kopiku,Â
Dan merasakan manis dan pahitnya hidup,Â
Panas dan hitamnya hidup,Â
Sampai dasar cangkir yang tertutup ampas hitam.
Tapi aku lupa menawarimu,
Bahwa tak terasa nikmat ketika aku harus menghabiskan secangkir kopi ini tanpa kau juga meminunya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!