Aku,Â
Secangkir kopi yang dan hanya berteman dengan semesta yang tak pernah diam dengan banyak kegaduhan-kegaduhannya.
Apakah mungkina ia sudah lelah,Â
Atau mungkin ia sudah terlalu tua untuk menopang kehidupan ini.
Memang tak banyak yang ku tahu tentangnya,Â
Yang ku tahu ia selalu mengiringi pertumbuhan ku sampai saat ini.
Terhirup aroma kopi, yang seakan ingin memberi tahu.Â
Bahwa semesta tak perlu untuk dipikirkan.
Dan aku pun teringat ada banyak hal yang harus menjadi pusat perhatianku untuk saat ini.Â
Salah satunya aku harus hidup lama agar aku bisa menemani semesta.
Walaupun nantinya aku harus pulang kepada Tuhanku dan Tuhanmu.Â