setelah turun kita langsung menuju kebawah ke pemberhentian pertama,disana dirasa tempat yang pas untuk beristirahat sambil makan bekal yang sudah kita bawa.setelah dirasa cukup istirahat,perjalanan dilanjutkan untuk menuju tempat awal kita berkumpul untuk mendaki.yaitu diwarung dekat parkir motor yang kita bawa,sambil ngobrol dengan ibu ibu yang jualan disekitar area.banyak pertanyaan saya lontarkan tentang gunung batu kepada ibu tersebut.dia bercerita,kalau gunung batu ini belum lama dibuka untuk umum,kata ibu itu baru dibuka sekitar lima bulan sejak awal tahun baru 2015 ini,dia mengatakan tidak tahu siapa yang membuka untuk umum,namun tau tau sudah banyak orang saja yang datang berkunjung.sampai sempat pada awal bulan mei ini,tepatnya tanggal 3 mei 2015,ada seorang pengunjung yang meninggal karena terjatuh dari puncak, selepas sesaat dia berfoto foto,kata dia pengunjung tersebut terpleset dan terperosok ke dalam jurang,memang kata ibu tersebut cuaca saat itu sedang hujan.korban meninggal ditempat karena mengalami luka serius dibagian kepala,karena pecah dan patah di bagian tangan dan kaki.sejak saat itu pihak kecamatan dan pihak yang terkait menutup area itu untuk pendakian,namun semua itu tidak dihiraukan oleh para pengunjung.contoh seperti saya.memang seharusnya tidak boleh,karena apabila ada resiko kecelakaan tidak ada yang bertanggung jawab.
kesan dan pesan serta komentar tentang gunung.gunung itu menurut saya pemandangannya sangat indah.bisa menjadi destinasi liburan akhir pekan murah dan dekat dari jakarta,karena bisa diakses secara gampang tanpa harus ngecamp.dan dengan ketinggian gunung sekitar 875 mdpl, sinyal Smartfren 4G LTE Advanced masih bisa dijangkau,dengan handphone smartfreen andromax, saya masih bisa mengupload foto foto hasil jepretannya ke media sosial miliknya.traveling cukup menggunakan handphone smartfren andromax semua kebutuhan eksis di sosmed saat perjalanan cukup teratasi.buat pecinta rock climbing mungkin ini juga bisa dijadikan arena climbing dialam bebas dengan tingkat kesulitan yang lumayan extream.
yang jadi permaslahan disini, menurut saya sebagai pecinta alam adalah,masih banyaknya pengunjung yang kurang peduli terhadap sampah yang dia hasilkan.contoh disana banyak ditulis "bawalah sampahmu",namun semua itu kelihatanya hanya sebuah tulisan semata, yang terpampang tanpa dihiraukan maksud dan tujuannya,karena diarea pendakian masih banyak ditemukan sampah botol bekas air mineral dan plastik plastik yang dibuang sembarangan.lalu disana masih ditemui juga bekas bekas aksi vandalisme,yaitu coret coret dengan menggunakan pilox atau sejenisnya dibatu batu di sepanjang terk pendakian.menyedihkan memang kalau dilihat.mungkin lima bulan sebelum dibuka untuk pendakian, tempat itu masih bersih dari sampah dan batu batu juga masih bersih dari coretan orang orang bodoh dan tolol, yang hanya ingin sekedar eksis.budaya ingin eksis namun bukan pada tempatnya masih menjadi ciri pendaki karbitan atau pendaki bodoh.
saran selanjutnya adalah saya kurang merekomendasikan untuk melakukan pendakian dalam jumlah besar dalam sekali naik.karena area puncak yang sempit serta medan untuk naik juga terbatas lebarnya dan kadang masih adanya pengunjung yang toleransinya masih kurang,yang bisa menyebabkan kejadian yang fatal apabila kita lalai atau dipaksakan.
mungkin itu sedikit tulisan tentang perjalanan saya,semoga bisa menambah referensi liburan anda.dan bila ada salah kata atau ada hal yang tidak berkenan saya mohon maaf.
salam lestari,dan stop vandalisme
[caption caption="dok.pribadi"]
[caption caption="dok.pribadi"]
[caption caption="dok.pribadi kamera handphone smartfren andromax"]
[caption caption="dok.pribadi kamera handphone smartfren andromax"]
[caption caption="dok.pribadi kamera handphone smartfren andromax"]
[caption caption="dok.pribadi kamera handphone smartfren andromax"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H