Dienul Islam merupakan tatanan hidup (syariah = aturan, jalan hidup) ciptaan Allah untuk mengatur segenap aktivitas manusia di dunia, baik aktivitas lahir maupun aktivitas batin. Aturan Allah yang terkandung dalam al-Islam ini bersifat absolut. Selanjutnya, aturan Allah dibagi dua, yakni : Pertama, aturan tentang tata keyakinan disebut Aqidah. Kedua adalah aturan tentang tatacara beribadah, yang disebut syariah ibadah,Ada satu lagi yang disebut Akhlaq, yakni aturan tentang tatacara menjalin hubungan dengan Allah, dengan sesama manusia dan dengan alam sekitar. Akhlaq ini, sebenarnya, adalah syariah ibadah juga, hanya saja dilihatnya dari persepktif layak dan tidaknya suatu perbuatan dilakukan, bukan sekadar wajib dan haram. Aqidah, syariah dan akhlaq ini dalam terminology lain adalah Imam, Islam dan Ihsan.
Seorang mukmin memiliki keterikatan (commited) dengan al-Islam yakni :
(1). Meyakini kebenaran aturan al-Islam sebagai kebenaran yang absolut.
(2). Mengamalkan seluruh aturan Islam yang absolut itu secara kaffah (menyeluruh).
(3). Mendakwahkan al-Islam melalui hikmah (pendalaman keilmuan), mauidlah (nasihat-nasihat) jadilhim billati hiya ahsan (diskusi, seminar, dialog interaktif yang menarik ), yang ditujukan kepada ke segenap manusia di dunia ini tanpa kecuali.
Esensi Dienul Islam
Din berasal dari kata dana yadinu dinan berarti tatanan, sistem atau tatacara hidup. Jadi Din al-Islam berarti tatacara hidup Islam.
Tidak tepat apabila din diterjemahkan sebagai agama, sebab istilah agama (religion, religie) hanyalah merupakan alih bahasa saja yang tidak mengandung makna substantif dan essensil. Lebih dari itu apabila din diterjemahkan sebagai agama maka maknanya menjadi sempit. Di Indonesia misalnya, agama yang diakui hanya ada enam , yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Kunghuchu padahal di Indonesia terdapat ratusan bahkan mungkin ribuan tatacara hidup.
Dengan memaknai din sebagai tatan hidup, maka yang dimaksud dengan istilah muslim adalah orang yang ber-din al-Islam.
Din al-Islam sebagai tatanan hidup meliputi seluruh aspek hidup dan kehidupan, dari mulai masalah ritual sampai kepada masalah muamalah termasuk masalah sosial budaya, sosial ekonomi, sosial politik, bahkan sampai kepada masalah kenegaraan. Seseorang yang mengaku muslim atau menganut din al-Islam harus mengikuti tatanan hidup Islam secara kaffah, Apabila ia menolaknya, maka ia pasti akan terpental di akhirat sebagaimana diterangkan di dalam QS. 3 : 19 dan ayat 85 :
إِنَّالدِّينَعِنْدَاللَّهِاْلإِسْلاَم (العمران : 19 ) وَمَنْيَبْتَغِغَيْرَالْإِسْلاَمِدِينًافَلَنْيُقْبَلَمِنْهُوَهُوَفِيالْآخِرَةِمِنَالْخَاسِرِين (العمران : 85)
Sesungguhnya din atau tatanan hidup (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam (QS. 3 : 19 ) Barangsiapa mencari tatanan hidup selain Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (din itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.(QS. 3 : 85).
Din terbagi dua yang sangat jelas bedanya, yakni din al-haq dan din al-Bathil . Yang dimaksud dengan din al-haq ialah din yang berisi aturan Allah yang telah didesain sedemikian rupa sehingga sesuai dengan fitrah manusia. Aturan ini kemudian dituangkan di dalam kitab undang-undang Allah, yakni Al-Qur'an. Sedangkan di luar din al-Islam adalah din yang berisi aturan manusia sebagai produk akal, hasil angan-angan, imajinasi, hawa nafsu serta merupakan hasil kajian falsafahnya.
Berdasarkan pengelompokkan din ini, maka manusia sebagai pemilih din, otomatis hanya terbagi menjadi dua kelompok yang jelas-jelas berbeda (furqan), yakni kelompok Huda dan kelompok Dhallin
Kelompok Huda adalah kelompok yang memilih din Islam sebagai tatanan hidupnya. Ini berarti bahwa mereka telah mengikuti jalan yang haq sehingga Allah akan menghapuskan segala kesalahannya. Sedangkan kelompok Dhalalah adalah orang-orang yang memilih din selain Islam. sebagaimana ditegaskan oleh Allah di dalam Al-Qur?an surat 7 : 30 dan surat 47 : 1,2,3
فَرِيقًاهَدَىوَفَرِيقًاحَقَّعَلَيْهِمُالضَّلاَلَةُإِنَّهُمُاتَّخَذُواالشَّيَاطِينَأَوْلِيَاءَمِنْدُونِاللَّهِوَيَحْسَبُونَأَنَّهُمْمُهْتَدُونَ(30)
Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan syaitan-syaitan pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk.
الَّذِينَكَفَرُواوَصَدُّواعَنْسَبِيلِاللَّهِأَضَلَّأَعْمَالَهُمْ(1) وَالَّذِينَءَامَنُواوَعَمِلُواالصَّالِحَاتِوَءَامَنُوابِمَانُزِّلَعَلَىمُحَمَّدٍوَهُوَالْحَقُّمِنْرَبِّهِمْكَفَّرَعَنْهُمْسَيِّئَاتِهِمْوَأَصْلَحَبَالَهُمْ(2)ذَلِكَبِأَنَّالَّذِينَكَفَرُوااتَّبَعُواالْبَاطِلَوَأَنَّالَّذِينَءَامَنُوااتَّبَعُواالْحَقَّمِنْرَبِّهِمْكَذَلِكَيَضْرِبُاللَّهُلِلنَّاسِأَمْثَالَهُمْ(3)
Orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah, Allah menghapus perbuatan-perbuatan mereka. Dan orang-orang yang beriman (kepada Allah) dan mengerjakan amal-amal yang saleh serta beriman (pula) kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang hak dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka. Yang demikian adalah karena sesungguhnya orang-orang kafir mengikuti yang batil dan sesungguhnya orang-orang yang beriman mengikuti yang hak dari Tuhan mereka. Demikianlah Allah membuat untuk manusia perbandingan-perbandingan bagi mereka. QS. 47 : 1,2,3.
Dalam pandangan Al-Qur'an, din al-Islam adalah satu-satunya din ciptaan Allah, din yang satu ini adalah aturan untuk seluruh umat manusia tanpa kecuali
Sementara itu, din-din hasil ciptaan manusia berdasarkan akal, imajinasi dan falsafah sebagaimana telah dikemukakan di atas telah melahirkan banyak din dan isme-isme lainnya, antara lain Materalisme, Kapitalisme, Liberalisme, Markisme, Komunisme, Nasionalisme, dan Kolonialisme.
Sumber : Revisi From http://forum.dudung.net/index.php?topic=3413.0#top
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H