Saya meyakini jika pemimpina Jakarta Baru konsisten dan sungguh-sungguh ingin mengatasi Banjir di Jakarta, artinya mengembalikan fungsi lahan serapan air yang saat ini sudah disalah gunakan oleh golongan orang kaya harusnya menjadi agenda mendesak pemimpin Jakarta Baru. Untuk itu saya tantang keberanian dan ketegasan Pemimpin Jakarta Baru menghadapi orang-orang kaya yang telah puluhan tahun bersekongkol dengan penguasa menyebabkan kerusakan kota Jakarta. Termasuk yang telah merapas ruang Ibu Kota dari golongan orang miskin seperti saya.
Kepada orang-orang kecil dan miskin di danau rio rio Pemimpin Jakarta Baru berani menyatakan tidak akan memberikan ganti rugi. Akan kah kepada orang-orang kaya yang bermukim di Pantai Indah Kapuk, Pluit, Ancol dan Kelapa Gading, Pemimpin Jakarta Baru berani menyatakan hal yang sama?
Saya mengajak warga Jakarta untuk kembali berfikir kritis. Jangan lah orang kecil dan miskin selalu di jadikan korban pembangunan. Seperti kata Iwan Fals: asal jangan.. pembangunan di jadikan korban...
Atau seperti yang dikatakan oleh seniman Wiji Thukul dalam puisinya yang berjudul nyanyian akar rumput: jalan raya dilebarkan/ kami terusir/mendirikan kampung/digusur/kami pindah-pindah/menempel di tembok-tembok/dicabut/terbuang/ kami rumput/butuh tanah/dengar!/Ayo gabung ke kami/ Biar jadi mimpi buruk presiden!
Anto Cipuy, Pemuda Miskin bekerja sebagai Kondektur Bus Kota di Jakarta
Tinggal di Pemukiman Kumuh Danau Rio rio RT 006/ 15 Kel. Kayu Putih Pulogadung Jaktim
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H