Mohon tunggu...
Anto Banang
Anto Banang Mohon Tunggu... -

Seorang yg sangat menyukai keterbukaan,dan apa adanya.Anak kampung yg tak lelah berusaha untuk mewujudkan motto hidup bersabar,bersyukur dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hidup dengan Pikiran dan Hati

10 November 2010   01:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:44 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“ Aja rumangsa bisa nanging sing bisa rumangsa “

Ya,sebuah kalimat yang nyata sangat sederhana namun memiliki arti dan makna sangat luas dan dalam.Jangan merasa bisa tapi bisalah merasa.

Kalimat ini adalah salah satu petuah dari orang tua saya sedari saya kecil dulu.Memang,sebagai orang Jogja Bapak saya banyak memberi nasehat dan bimbingan lewat berbagai ungkapan dalam bahasa Jawa yang kemudian selalu beliau lanjutkan dengan penjelasan panjang mengenai arti dan maknanya.

Dulu ayah saya (Alm) menjelaskan makna petuahnya tersebut secara sederhana adalah dengan merasa bisa kita akan cenderung meremehkan hidup.Menganggap enteng dan efeknya bisa membuat kita bertindak sembrono dan menjadi sombong.Namun dengan bisa merasa,kita akan cenderung melakukan semua hal dalam hidup ini dengan hati.Berfikir lebih jernih,penuh pertimbangan dan menjadi lebih optimis.Kita juga akan terdidik untuk lebih peka terhadap lingkungan dan sesama,lebih dekat dengan Tuhan,dan mejauhkan diri dari sifat sombong.

Memang,kalimat ini jauh lebih mudah diucapkan ketimbang untuk dipraktekkan.Butuh lebih dari sekedar tekad dan kemauan.Tapi melatih diri untuk menjadikannya sebuah kebiasaan dan menghadapi berbagai ujian dalam hidup untuk menjadikannya sifat yang melekat pada diri kita adalah yang tersulit.

Hati adalah bagian dalam diri setiap manusia yang sejatinya selalu membisikkan kebaikan,kebenaran dan menyuarakan ketaatan pada aturan.Namun hati juga adalah bagian dari diri manusia yang sangat lemah bila tidak dibantu oleh pikiran,mulut dan raga kita untuk melaksanakan segala pertimbangan darinya.

Kita akan sangat gampang membohongi diri sendiri,membohongi suara hati dengan ucapan dimulut yang lantang.Kita juga akan begitu gampang menuruti nafsu,menggerakkan raga dengan menutup erat suara hati kita dan mematikan nurani kita.

Pada akhirnya,semua akan berpulang pada setiap pribadi manusia itu sendiri.Pilihan selalu ada.Kata terlambat juga bukanlah sebuah alasan.

Mari,kita jadikan hari esok yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun