Mohon tunggu...
SRI ANTINI
SRI ANTINI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Fak. Ekonomi, Universitas Pamulang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bermalas-malaslah hingga kau malas untuk bermalas-malasan :) .

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mata Air dan Air Mata di Dalam Gelapnya Kehidupan

16 Juli 2021   09:19 Diperbarui: 16 Juli 2021   09:36 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ingin sekali ku basuh air matamu

Biar luka kian mengering

Agar kau bisa melukis eloknya pelangi didalam birunya mata air

Tanpa adanya air mata lagi

Dan aku ingin menelan air matamu

Biarlah kehausan rindu kian terlimpas tanpa batas

Kini dapat kucium

Harumnya tubuhmu yang  mulai lelah

Dan masih ku coba untuk meraba

Palung hati yang pernah  hilang dibalik bayangan riuh

Tawa kemarin malam

Terlihat asing untuk hari ini

Tapi aku telah terbius oleh parasmu

Seribu puisi cinta yang ku punya

Takkan mampu menyaingi moleknya paras yang kau miliki

Kau adalah detak, yang iringi jantungku

Kau adalah jejak, yang iringi langkahku

Dan kau adalah air mata ,yang iringi tangisku

Uraian kata mesra yang ku ucap

Pada doa yang ku baca untuk tidurmu

Ketika malam sunyi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun