Berkendara menuju pantai ini menguji batas adrenaline saya, tapi semua terbayar dengan keindahannya.
Entah kebetulan atau berjodoh, saya dan Kak Tia (teman ngebolang saya yang berasal dari Bandung) sedang sama-sama pulang ke kampung halaman kami di Kebumen akhir Mei lalu. Alhasil ketika 2 bolang bertemu pasti diotaknya langsung pengin ngetrip bareng. Rencana awal kami ingin mengunjungi bukit Pranji dan camping disana, namun karena sepupu kak Tia sebagai guide batal ikut dan waktunya sempit, akhirnya tujuan kami alihkan ke Pantai Menganti.
Yap, Pantai Menganti ini berada di pesisir selatan Gombong, Kab Kebumen, Jawa Tengah. mungkin belum seterkenal pantai lainnya di Gombong seperti Pantai Ayah, Karangbolong atau Suwuk, sayapun yang hampir tiap tahun pulang kampung baru tahu belakangan ini. Tapi saya jamin siapapun yang sudah melihatnya pasti ingin balik lagi, siapa yang bisa menyangkal keindahannya.
How to get there ?
Akses terdekat adalah lewat kota Gombong, lanjut naik Bus kecil sampai Karangbolong lalu sambung Ojek (kurang tau harganya berapa, mungkin sekitar 30rb – 50rb) karena belum ada kendaraan umum sampai sana. Kalau dari Jakarta bisa naik kereta api ekonomi/bisnis tujuan Gombong. Dari Jogja bisa naik bus ekonomi/patas AC tujuan Purwokerto. Kebetulan kami dapat pinjaman motor, jadi kami memulai perjalanan dari Kota Kebumen menuju selatan kearah pantai Petanahan, lalu terus lurus kearah barat hingga melewati pantai Karangbolong. Lepas dari Karangbolong jalanan sudah dihiasi turunan dan tanjakan curam dan tentunya belokan tajam, jadi mesti hati-hati sekali bawa kendaraannya terutama jika hujan.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam dari Kota Kebumen akhirnya yang kami nanti menampakkan wujudnya. Tadaaaaaaa!!!
Ini salah satu favorite view saya, bisa melihat lautan dari ketinggian. Setelah menikmati sejenak dari kejauhan, kami bergegas menuju pintu masuk (tiket masuk Rp.3.000). Puluhan perahu nelayan yang sedang bersandar menyambut kedatangan kami. Ternyata terdapat teluk kecil yang dijadikan perkampungan nelayan disana.
Karakter Pantai Menganti bukanlah pantai dengan pesisir panjang melainkan tebing-tebing perbukitan yang langsung bertemu dengan deru ombak laut selatan. Jadi kegiatan yang cocok disini adalah trekking melewati jalan setapak di pinggir-pinggir tebing atau duduk-duduk santai di saung/gazebo yang disewakan, it’s your choice!!.
Untuk penginapan, dari pengamatan saya selain dengan camping ada beberapa rumah yang disewakan, silahkan mampir ke blog ini ya Penginapan di Pantai Menganti.
Tak terasa sore telah menjelang, sang senja sudah menyapa di ufuk barat dengan cahaya keemasannya. Sayang kami tak bisa lama-lama menikmati sore yang kami nanti itu, karena kondisi jalan yang bahaya dilewati jika dalam keadaan gelap. Padahal jika waktu masih panjang kami harusnya menjelajah ke pantai arah barat karena ada pantai pasir putihnya disana. Saatnya mengucapkan perpisahan, semoga saya berkesempatan kesini lagi, tidak hanya menanti sorenya yang buat jatuh cinta tapi juga menanti fajarnya penuh kehangatan.
P.S: dikarenakan trip ini pulang pergi dan saya hanya bermodal motor pinjaman dan bensin, jadi mohon maaf tidak bisa memberikan detail biaya perjalanan pastinya.
Tips :
- Pastikan kondisi rem baik karena banyak turunan curam, tidak disarankan menggunakan kendaraan automatic.
- Tidak disarankan pulang ketika gelap atau kesini saat hujan, karena jalannya belum ada penerangan, lebih baik pulang sebelum gelap atau keesokan harinya.
- Agak sulit mencari rental motor di Gombong, jadi amannya naik ojek dari dari Pantai Karangbolong.
- Berikut ini adalah jarak sejumlah objek wisata dari Stasiun Gombong : (dikutip dari hipwee.com)
- Gombong–Benteng Van der Wijck: 2 km
- Gombong–Waduk Sempor: 7 km
- Gombong–Goa Jatijajar: 15 km
- Gombong–Pantai Logending: 25 km
- Gombong–Pantai Menganti: 30 km
- Gombong–Pantai Karangbolong: 34 km
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H