Mohon tunggu...
Anti lailatul
Anti lailatul Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa ilmu komunikasi

haii.. nama aku Anti, aku seorang mahasiswa jurusan ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Pengertian Ide, Sifat, Faktor, dan Prosesnya

12 April 2023   02:11 Diperbarui: 12 April 2023   02:27 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia memiliki ide karena otak manusia dapat memproses informasi dan menghasilkan ide baru. Otak manusia terdiri dari jutaan neuron yang saling berhubungan dan membentuk jaringan yang kompleks. Ketika seseorang menerima informasi dari lingkungan, otak memproses dan menggabungkan informasi tersebut dengan informasi yang disimpan sebelumnya untuk menghasilkan gagasan atau gagasan baru.

Selain itu, manusia dipengaruhi oleh faktor lingkungan, pengalaman dan budaya yang mempengaruhi pemikiran dan ide. Berinteraksi dengan orang lain, terpapar pada ide dan pemikiran yang berbeda juga dapat menyebabkan orang memunculkan ide baru.

Ide merupakan hal yang sangat penting bagi manusia dalam menyelesaikan suatu masalah yang terjadi dalam hidupnya. Ide atau gagasan dapat menjadi cara pandang tentang segala sesuatu yang ada di dunia.

Alasan manusia mencari sebuah ide adalah untuk mempermudah kehidupannya dan dapat menyelesaikan permasalahan yang ia punya. Setiap harinya manusia berpikir dalam melakukan sesuatu, maka setiap hari juga ia menghasilkan sebuah ide.

Pengertian Ide

Menurut KBBI, ide adalah rancangan yang tersusun dalam pikiran, perasaan yang benar-benar menyelimuti.

Dapat diartikan bahwa ide merupakan hasil rancangan yang terencana, tersusun dalam pikiran dan perasaan yang dalam.

Menurut Plato, Ide bersifat kekal dan objektif (berada diluar pikiran), ide tidak terlepas dari objek inderawi untuk mencapai ilmu pengetahuan yang menjadi landasan sejati.

Teori ide menjelaskan bahwa pengetahuan merupakan proses dan hasil adalah satu kesatuan yang dapat dilihat dari berbagai sisi.

Menurut Imanuel Kant, ide adalah konsep yang mampu membantu manusia memahami realitas empiris tersebut, tanpa memiliki realitas empiris yang nyata.

Realitas empiris dalam ide merupakan hal yang penting untuk mengamati sacara berulang tanpa harus melakukan penelitian yang nyata.

Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa ide merupakan rancangan, perenungan, pemikiran, landasan sejati, kesimpulan, dan realitas empiris tidak nyata yang dapat dilihat dari berbagai sisi.

Sifat Ide

Sebuah ide mempunyai dua sifat, yaitu spontan dan tidak spontan.

  • Bersifat spontan, yaitu ide yang didapatkan dalam waktu yang singkat, pada umunya cenderung tidak memikirkan dampak yang akan terjadi jika ide tersebut dilakukan.
  • Bersifat tidak spontan, yaitu ide yang diperoleh dari waktu renungan yang panjang, dan sudah dianalisis dampak yang terburuk sekali pun jika ide tersebut dilakukan.

 Kedua karakteristik ini dapat saling melengkapi atau dapat berdiri sendiri, tergantung pada konteks dan keadaan dimana gagasan itu lahir. Beberapa ide muncul secara spontan dalam situasi yang tidak terduga, sementara ide lain membutuhkan pemikiran dan penelitian yang lebih terencana dan terstruktur.

Faktor yang Mempengaruhi Ide

Faktor merupakan hal yang mempengaruhi terbentuknya suatu ide. Menurut Descarter, ide terdiri dari 3 kelompok, yaitu gagasan bawaan, petualangan, dan buatan.

Sedangkan menurut Mark A. Runco dalam artikelnya yang berjudul "The Creative Process: A Conceptual Framework" pada tahun 2011 (Runco, 2011), mengungkapkan terdapat empat faktor yang umum mempengaruhi manusia dalam terjadinya sebuah ide, yaitu:

  • Pengetahuan, semakain banyaknya referensi yang dapat dihubungkan, maka semakin besar kemungkinan adanya ide baru.
  • Pengalaman, pengalaman yang beragam membuka kemungkinan bagi ide-ide baru.
  • Minat, seseorang yang tertarik pada topik tertentu cenderung lemuh mudah mendapatkan ide yang berkaitan.
  • Emosi, emosi positif dapat meningkatkan kreatifitas, sedangkan emosi negatif dapat menghambat kreatif.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa faktor pengalaman adalah faktor yang sangat mempengaruhi adanya sebuah ide, karena manusia akan belajar dari kesalahan yang terdahulu.

Langkah-langkah Proses terbentuknya sebuah ide

Sebuah ide mempunyai beberapa langkah-langkah dalam prosesnya. Menurut Robert J. Sternberg dalam artikelnya yang berjudul "Generating Creative Ideas: Constraints, Schemas, and Heuristics" pada tahun 2011 (Sternberg, 2003), membagi proses terbentuknya ide menjadi enam tahap, yaitu:

  • Preparation, mengumpulkan dan mengasah informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan dan mencapai tujuan tertentu.
  • Incubation, memberikan waktu dan ruang pada otak untuk memproses informasi untuk menghasilkan ide yang baru.
  • Illumination, munculnya ide baru secara tidak terduga dan tiba-tiba.
  • Evaluation, evaluasi ide yang dihasikan, mempertimbangkan kelebihan, kekurangan dan memilih ide yang menjanjikan.
  • Elaboration, Mengembangkan, menyempurnakan dan merencanakan dalam penerapan sebuah ide.
  • Implementation, menerapkan ide yang sudah dikembangkan dan mencapai tujuan yang diinginkan.

Model-model tersebut telah memberikan pandangan tentang proses terjadinya sebuah ide, memahami langkah-langkah yang dilakukan dalam menciptakan solusi kreatif untuk masalah yang hadapi. Tidak hanya enam tahap tersebut, sebuah ide juga dapat diawali dengan pertanyaan tentang suatu hal, lalu timbul sebuah keinginan untuk menyelesaikan permasalahannya, selanjutnya membuat rancangan untuk mencari jawaban tersebut, dan diakhiri dengan kesimpulan yang diperoleh.

Sumber Referensi

Lestari, S. N. (2021, May 31). Apa itu Ide dan Mengapa Kita Perlu Menghargainya? Dipetik April 10, 2023, dari tirto.id: https://tirto.id/apa-itu-ide-dan-mengapa-kita-perlu-menghargainya-ggrV

Runco, M. A. (2011). Generating Creative Ideas: Constraints, Schemas, and Heuristics. Educational Psychology Review.

S, D. H. (t.thn.). Perbedaan Ide dan Konsep . Dipetik April 9, 2023, dari Brankaspedia: https://www.brankaspedia.com/2019/11/perbedaan-ide-dan-konsep.html?m=1

Sternberg, R. J. (2003). The Creative Process: A Conceptual Framework. Creativity Research Journal.

Triangga, B. (2022, July 3). Teori Idea. Dipetik April 10, 2023, dari Binus University: https://binus.ac.id/malang/ebc/teori-idea/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun